Informatika Mesir
Home Aktualita Wisuda PPMI Mesir, Antara Janji Manis, Realitas dan Tragedi Sutuh Wisma

Wisuda PPMI Mesir, Antara Janji Manis, Realitas dan Tragedi Sutuh Wisma

Informartikamesir.net, Kairo – Malam hari yang mulai panjang menandai musim dingin segera tiba, udara yang semakin hari kian dingin pun terasa begitu hangat kala mengetahui PPMI Mesir dan Panitia Wisuda PPMI Mesir nampaknya telah sepakat untuk mengakhiri segala perseteruan perihal opsi tempat pelaksanaan Wisuda PPMI Mesir 2022.

Berawal dari saling menanggapi ‘surat cinta’ berbentuk Press Release, mereka pun pada akhirnya berakhir damai melalui diskusi hangat di meja ruang rapat Perpustakaan Mahasiswa Indonesia Kairo (PMIK) pada Jum’at, (7/10/2022).

Hari Jum’at mungkin memang telah menjadi hari keramat bagi mereka. Tepatnya pada Jum’at, (30/9/2022), semenjak hari itulah perseteruan antar kedua pihak bermula.

Lantas bagaimana sebenarnya rangkaian kronologi terjadinya perseteruan tersebut?

Jum’at, 30 September 2022, Awal Kejanggalan

Menurut keterangan Informatika dapatkan dari Marini Hajarani selaku salah satu Steering Committee (SC) Wisuda PPMI Mesir 2022, ia menyampaikan bahwasanya kala pendaftaran Wisuda PPMI Mesir telah ditutup dengan jumlah pendaftar yang telah mencapai 870 calon wisudawan, Auzi’na Azmal Umur selaku Presiden PPMI Mesir beserta Ikramurrahman Amin selaku wakilnya segera menyambangi tempat berkumpulnya para panitia wisuda di ruangan Head Office (HO) Wisma Nusantara untuk menyodorkan dua surat permohonan yang berbeda.

Salah satu surat itu rupanya merupakan surat permohonan agar dapat memakai gedung al-Azhar Conference Center (ACC) untuk acara wisuda secara gratis. Adapun yang lainnya adalah surat permohonan kehadiran Grand Syekh Ahmad Tayyib pada acara tersebut. Dari sanalah panitia mulai menemukan kejanggalan.

“Dari sini sebenernya Ane udah bisa membaca PPMI condong mengadakan acara di ACC. Ane juga melihat ada pergerakan PPMI Mesir di belakang panitia yang tidak kami ketahui,” ungkap Marini Hajarani kepada salah satu kru Informatika pada Selasa, (25/10/2022) kemarin.

Presiden PPMI Mesir lantas memberikan pilihan, surat mana yang kendatinya akan ditindaklanjuti oleh panitia. Kemudian pihak panitia pun memilih surat permohonan kehadiran Grand Syekh Ahmad Thayyib dan mengabaikan surat permohonan pemakaian gedung ACC. Pihak panitia pun lantas meminta pada pihak PPMI Mesir untuk segera mengeluarkan surat penyewaan gedung al-Manara.

Pihak panitia wisuda menilai bahwa Gedung al-Manara merupakan salah satu opsi tempat pelaksanaan wisuda dengan kapasitas daya tampung yang sesuai dengan jumlah para calon wisudawan. Menurut pertimbangan mereka, jumlah harga sewanya pun cukup terjangkau.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Presiden PPMI Mesir lantas menyetujui ajuan panitia wisuda tersebut. Pembahasan mengenai pelaksanaan wisuda di gedung ACC pun tak pernah diangkat lagi bak sirna tertelan zaman.

Masih dari dari keterangan Marini Hajarani, pihak panitia mengawali bulan Oktober dengan menghubungi pihak al-Manara untuk menanyakan tanggal yang tersedia. Setelah dihubungi, ternyata gedung tersebut sudah dipesan dari tanggal 30 September-7 November. Mengetahui hal itu, pihak panitia wisuda pun segera meminta PPMI Mesir untuk menahan pembatalan surat permohonan pemakaian gedung ACC.

“Oke, ini kesalahan kami,” tutur Marini kepada kru Informatika.

Pada malam hari nan gelap, di hari yang sama, para Steering Committe (SC) melakukan pertemuan guna mempertimbangkan dan menyepakati pelaksanaan wisuda untuk hari Selasa, (8/11/2022). Setelah disepakati, para SC langsung mendesak Ketua Umum Panitia Wisuda PPMI Mesir untuk segera meminta surat sewa gedung al-Manara kepada pihak PPMI Mesir.

“Al-Manara ini kalau ga cepat di hagaz (red-sewa) kita akan dapat tanggal di atas tanggal 10 November,” tambah Marini.

Di malam yang sama, Presiden PPMI Mesir dan wakilnya melakukan pertemuan dengan para ketua panitia wisuda. Pada pertemuan itu, disampaikan bahwa Presiden PPMI Mesir menangguhkan surat permohonan kehadiran Grand Syekh sampai tanggal 6 Oktober. Surat penyewaan gedung al-Manara pun ikut ditangguhkan tanpa ada kepastian.

“Tidak ada korelasinya antara hagaz (red-pesan) tempat dan menunggu surat permohonan kehadiran Grand Syekh, karena surat itu masih surat permohonan yang mana belum ada tempat dan tanggalnya,” ungkap Marini.

Bahkan hinga Senin, (3/10/2022), surat penyewaan gedung al-Manara belum juga dikeluarkan tanpa ada kejelasan logis dari pihak PPMI Mesir.

“Dari sini, jujur kami telah melihat betapa sulitnya PPMI Mesir ditarik ulur, ruang diskusi selalu dipersempit, berbagai macam alasan logis kami sampaikan, tapi tetap saja disuruh menunggu,” ungkap Marini.

Senin 3 Oktober 2022, Tragedi Sutuh Wisma

Pada sore harinya, ketua panitia wisuda mengabarkan terkait adanya pertemuan bersama pihak PPMI Mesir, SC dan Koordinator Divisi Panitia Wisuda.

Di Sutuh Wisma Nusantara, di tengah dinginnya malam musim gugur, angin berhembus bersamaan dengan panasnya perkumpulan saat itu, pertemuan langsung diawali dengan luapan emosi dari Presiden dan Wakil Presiden PPMI Mesir.

“Perkumpulan tidak dimulai dengan salam, Presiden langsung mengatakan: Intinya, keputusan sudah bulat, ACC harga mati! Terserah panitia mau ikut atau tidak,” tutur Marini.

Panitia wisuda lantas menanyakan solusi dari PPMI Mesir jikalau wisuda tetap dilaksanakan di gedung ACC dengan jumlah pendaftar yang mencapai 851 wisudawan.

“Sederhana saja itu, masalah teknis bisa dibelakang,” jawab pihak PPMI Mesir kepada pihak panitia saat itu.

Terkait hal itu, Marini Hajarani turut menyampaikan bahwa kapasitas auditorium Andalus di gedung ACC adalah sebanyak 1000 kursi dengan perincian 819 kursi di lantai 1 dan 162 kursi di lantai 2.

Menurut pertimbangan panitia wisuda, jikalau wisuda tetap dilaksanakan di ACC dengan jumlah peserta 800 orang lebih, maka dikhawatirkan akan timbul kesenjangan sosial antar para wisudawan karena sebagian dari mereka harus ditempatkan di lantai 2.

Pihak panitia pun turut mempertanyakan alasan konkret PPMI Mesir yang bersikukuh untuk tetap melaksanakan wisuda di ACC. Pihak PPMI Mesir hanya menjawab: “ Ada hal-hal yang tidak layak saya sampaikan di sini.”

Satu hal lagi yang menurut panitia wisuda tidak logis dari keputusan PPMI Mesir adalah pertimbangan bahwa gedung al-Manara terlalu jauh untuk disambangi oleh Masyayikh Azhar.

“Al-Manara itu kejauhan, kalian tidak sopan mengundang masyayikh ke sana. Apalagi bila Grand Syekh hadir. Beliau menghadiri wisuda anak-anaknya tidak di maqomnya,” ujar Presiden PPMI Mesir kepada panitia.

Marini Hajarani selaku salah satu SC Wisuda PPMI Mesir menganggap bahwa ruang diskusi kala itu sudah ditutup rapat. Ia lantas spontan mengatakan kepada pihak-pihak yang ada di sana untuk membubarkan panitia.

“Akhirnya saya nyeplos, ya sudah, bubarkan saja panitia,” ungkap Marini.

“Ya silakan bubarkan panitia,” jawab pihak PPMI Mesir.

Rabu, 5 Oktober 2022, Pengunduran Diri Panitia Wisuda

Sehari setelah Tragedi Sutuh Wisma terjadi, para SC dan Panitia Wisuda segera berunding untuk menentukan langkah konkret mereka pasca peristiwa tersebut. Hingga pada tengah malam Rabu, (5/10/2022), panitia wisuda resmi mengeluarkan press release berisikan tentang pengunduran diri panitia wisuda.

‘Surat cinta’ tersebut segera dibalas oleh pihak PPMI Mesir dengan press release yang menjelaskan bahwa PPMI Mesir akan segera membentuk Tim Pelaksana Tugas Wisuda PPMI Mesir 2022 menggantikan peran para panitia wisuda yang mengundurkan diri.

Keesokan harinya, para wisudawan mendesak agar panitia wisuda dapat kembali melaksanakan tugasnya sehingga pelaksaan wisuda dapat berjalan secara kondusif. Desakan tersebut lalu disampaikan pada sebuah forum pertemuan yang dihadiri oleh pihak PPMI Mesir, Panitia Wisuda dan perwakilan wisudawan pada Jum’at, (7/10/2022) di Perpustakaan Mahasiswa Indonesia Kairo (PMIK). Atas desakan wisudawan itu, PPMI Mesir lantas mengembalikan mandat kepanitiaan wisuda kepada para panitia wisuda yang mengundurkan diri sebelumnya.

Pada pertemuan tersebut, turut disepakati juga bahwa Wisuda PPMI Mesir 2022 akan dilaksanakan di gedung al-Manara alih-alih gedung ACC sesuai yang dikehendaki oleh pihak PPMI Mesir.

Ahad, 9 Oktober, Surat Penyewaan Gedung al-Manara dari Atdikbud

Bambang Suryadi selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) menghubungi panitia Wisuda PPMI Mesir untuk menanyakan surat hagaz gedung al-Manara, surat undangan, dll. Karena memang surat tersebut tidak dapat dikeluarkan oleh PPMI Mesir, maka pihak Panitia Wisuda PPMI Mesir pun meminta bantuan agar surat penyewaan gedung al-Manara dapat dikeluarkan oleh pihak Atdikbud. Permintaan itu segera disanggupi oleh pihak Atdibud.

Di keesokan harinya, tanpa membuang-buang waktu lagi, pihak panitia wisuda langsung menyewa gedung al-Manara dengan surat penyewaan yang dikeluarkan oleh Atdikbud. Mereka pun mendapatkan tanggal yang kosong untuk menyewa gedung al-Manara, yaitu pada Rabu, (9/11/2022).

Selasa, 18 Oktober 2022, Kemunculan Wisuda Tandingan

Hari-hari yang tenang pun tidak berlangsung lama, bak suara gemuruh petir di siang bolong, Masisir dikejutkan dengan hadirnya pamflet Wisuda Markaz Tatwir al-Azhar yang dilaksanakan di gedung ACC pada Kamis, (3/11/2022). Pamflet tersebut diunggah pada Selasa, (18/10/2022) di laman resmi Instagram @cc.azharforeign.

Dengan biaya iuran yang jauh lebih murah, agenda itu hadir seolah-olah menjadi tandingan atas pelaksanaan wisuda yang telah direncakan untuk terlaksana di gedung al-Manara.

Satu hal yang menjadi pertanyaan besar publik Masisir, kenapa postingan yang diunggah pada (18/10/2022) itu tersebut hanya menandai akun @ppmimesir dan @wihdahppmi, padahal segmentasi wisuda tersebut tidak hanya untuk Masisir, tetapi untuk keseluruhan mahasiswa asing al-Azhar.

Tidak berlangsung lama, unggahan itu dihapus lalu dibuat pamflet yang baru seakan-akan ingin menghilangkan jejak yang tidak ingin diketahui publik.

Singkat cerita, setelah mendapat tekanan dari pihak panitia wisuda al-Manara serta rangkaian forum mediasi yang bahkan juga diupayakan oleh pihak almamater yang bersangkutan, akhirnya pada Selasa, (25/10/2022), pihak PPMI Mesir melalui press release-nya, mengakui bahwa mereka bertanggungjawab penuh atas rencana pelaksanaan wisuda Markaz Tatwir yang akan dilaksanakan pada Kamis, (3/11/2022) di gedung ACC.

Agenda tersebut lantas dibatalkan, sehingga pelaksanaan wisuda bagi mahasiswa al-Azhar hanya akan dilaksanakan pada Rabu, (9/11/2022) di gedung al-Manara.

Terkait dengan segala rangkaian peristiwa yang telah dipaparkan perihal Wisuda PPMI Mesir 2022, pihak PPMI Mesir belum menghendaki untuk dimintai keterangan hingga artikel ini diterbitkan.

Reporter: Gayo, Usamah, Faiz, Kholid, Hazim, Nur Qolbi.

Editor: Nur Taufiq

Comment
Share:

11Comment

  1. Kalau sekiranya media memang netral, kenapa tidak mendengarkan suara kedua belah pihak. Kenapa hanya satu suara yang di publish? Bukan kah ini hanya memperkeruh suasana?

      1. Wah iyakah? Apakah karena tekanan dari mana mana terlalu banyak agar PPMI tetap bungkam dan menghindari media?

    • Sebenarnya yg disayangkan itu, harganya sih. Mungkin PPMI punya alasan tersendiri, yakni gedung ACC yg gratis, dan etika hubungan Al Azhar dg mahasiswa Indonesia baiknya makek ACC. Cuman masalah koordinasi dan teknisnya yg bermasalah. Sebagian publik melihat, kok bisa, kepanitiaan yg dibuat PPMI bersengketa dg PPMI itu sendiri? Knp yg dipilih almanara, knp bukan ACC sebelumnya? Kesannya kalah gerak, PPMI dg panitia almanara, dr sini timbul kesan PPMI gerak sendiri, panitia gerak sendiri. Panitia ini sudah punya SK PPMI sebelumnya atau sifatnya swasta dg mencatut nama PPMI? Tolong dijelaskan.
  2. Sebenarnya yg disayangkan itu, harganya sih. Mungkin PPMI punya alasan tersendiri, yakni gedung ACC yg gratis, dan etika hubungan Al Azhar dg mahasiswa Indonesia baiknya makek ACC. Cuman masalah koordinasi dan teknisnya yg bermasalah. Sebagian publik melihat, kok bisa, kepanitiaan yg dibuat PPMI bersengketa dg PPMI itu sendiri? Knp yg dipilih almanara, knp bukan ACC sebelumnya? Kesannya kalah gerak, PPMI dg panitia almanara, dr sini timbul kesan PPMI gerak sendiri, panitia gerak sendiri. Panitia ini sudah punya SK PPMI sebelumnya atau sifatnya swasta dg mencatut nama PPMI? Tolong dijelaskan.

  3. Sebenarnya yg disayangkan itu, harganya sih. Mungkin PPMI punya alasan tersendiri, yakni gedung ACC yg gratis, dan etika hubungan Al Azhar dg mahasiswa Indonesia baiknya makek ACC. Cuman masalah koordinasi dan teknisnya yg bermasalah. Sebagian publik melihat, kok bisa, kepanitiaan yg dibuat PPMI bersengketa dg PPMI itu sendiri? Knp yg dipilih almanara, knp bukan ACC sebelumnya? Kesannya kalah gerak, PPMI dg panitia almanara, dr sini timbul kesan PPMI gerak sendiri, panitia gerak sendiri. Panitia ini sudah punya SK PPMI sebelumnya atau sifatnya swasta dg mencatut nama PPMI? Tolong dijelaskan.

  4. Iya sebetulnya patut disayangkan juga PPMI sampai tidak mau disorot media, padahal dia punya pesan yang jelas bahwa wisuda ternyata bisa semurah itu loh. Saya malah balik bertanya, kenapa “wisuda acc-markaz tatwir” dibatalkan? Yaya mungkin kita sudah punya kesepakatan, tapi kenapa kesepakatan itu dibuat? Emangnya wisuda almanara udah menjangkau seluruh lulusan? Kalau seperti kami ini yg ekonomi sulit tentu wisuda 280 le lebih terjangkau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad