Informatika Mesir
Home Aktualita Usung Tema Agama dan Kemanusiaan, PPI Tunisia Ingin Perkuat Wacana Perdamaian Dunia

Usung Tema Agama dan Kemanusiaan, PPI Tunisia Ingin Perkuat Wacana Perdamaian Dunia

Foto Bersama PPI Tunisia. Sumber: Istimewa

Oleh: Nurul Najma Kamila Hasyim

(Reporter Milad PPI Tunisia)

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia kembali menggelar Milad PPI Ke-30 dengan mengusung tema “Menyongsong Harmoni Indonesia Emas 2045: Muda Berkarya, Bertalenta dan Berdaya” pada Ahad (25/2/2024) mendatang.

Diisi dengan rentetan acara yang menarik, inspiratif dan bermanfaat. Terdapat beberapa acara pra Milad PPI Ke-30. Diantaranya, webinar yang akan  dilaksanakan pada Kamis, (22/2/2024) dengan mengusung tema “Agama dan Kemanusiaan: Menatap Masa Depan Perdamian Dunia.” Tema ini yang akan dibahas secara spesifik bersama para tokoh Indonesia.

Tema diangkat sesuai dengan persoalan yang muncul saat ini dan masih belum menemukan sisi terangnya. Yakni keresahan dunia tentang krisis kemanusiaan dan ketidakmampuan kaum beragama dalam memberikan solusi mengenai masalah-masalah tersebut serta wacana seluruh negara untuk perdamaian dunia.

Kita tahu, persoalan Israel-Palestina sangat kompleks. Namun, perlu ditegaskan bahwa konflik Israel-Palestina ini bukan soal agama. Sebab utama konflik adalah soal tanah dan penggunaan kekuasaan yang abusive. Berikut dua hal yang perlu diketahui oleh semua orang tentang konflik Israel-Palestina.

Pertama, bahwa agama dan Tuhan yang dikaitkan dalam konflik Israel-Palestina merupakan bumbu untuk membangkitkan sensitivitas bagi banyak pihak, baik yang pro maupun kontra terhadap Israel dan Palestina. Oleh karena itu, kecenderungan mewarnai isu agama pada realitas soal tanah dan kuasa tidak dibenarkan.

Kedua, konflik Israel-Palestina bermula saat Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, menulis surat yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris pada 2 November 1917 yang menjanjikan pemerintah Inggris untuk mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina dan memfasilitasi pencapaian tujuan. Surat tersebut dikenal dengan Deklarasi Balfour.

Dampaknya, terjadi migrasi massal orang Yahudi dan gelombang kedatangan yang cukup besar di Palestina. Sehingga, timbul kekhawatiran warga Palestina pada perubahan demografi dan penyitaan tanah mereka oleh Inggris untuk diserahkan kepada pemukim Yahudi.

Dalam situasi konflik Israel-Palestina saat ini, siapakah yang berada dalam posisi tertindas dan yang menindas? Mengapa negara-negara di dunia menutup mata pada konflik yang terjadi di Palestina? Bagaimana wacana semua negara untuk perdamian konflik Israel-Palestina?

Oleh karena itu, PPI Tunisia ingin memperkuat wacana perdamaian dunia dengan mengkaji lebih dalam konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel. Dalam hal ini, kita akan membahas bersama para tokoh terkemuka yakni, Dr. Mustofa Abdurrahman, Dr. Ulil Abshar, S.S., M.Hum. dan Hj. Nur Rofi’ah.

Editor: Y.S. Tenra Septu Amin

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad