Terkait Representasi Nilai Santri Al-Azhar dalam Media PPMI, Kedua Capres-Cawapres PPMI 2022-2023; Belum Mewakili
Informatikamesir.net, Kairo – Kedua Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden PPMI Mesir 2022-2023 menilai bahwa media PPMI Mesir belum mewakili wajah Mahasiswa Indonesia sebagai santri Al-Azhar. Pernyataan tersebut merupakan tanggapan pertanyaan dari Saiful Millah, Lc. salah satu panelis dalam Debat Kandidat Calon Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir 2022/2023 terkait cerminan Media PPMI Mesir dengan nilai santri Al-Azhar pada Sabtu (26/3) di Aula Darul Hasan Keluarga Mahasiswa Jambi (KMJ).
Muhammad Fachry Fanani selaku Calon Presiden (Capres) dari Paslon nomor urut 01 memaparkan solusi dengan akan menampilkan beberapa dai-dai dalam media PPMI dan merekrut dari pihak Masisir sendiri.
“Contoh ada beberapa masisir yang sudah mengarang kitab, namun PPMI itu tidak pernah mengangkatnya. Solusi yang ditawarkan tadi, salah-satu dari upaya kita agar media PPMI menjadi media yang Azhari,” tambahnya.
Baca Juga:
Auzi’na Amal Umur Capres dari Paslon nomor urut 02 menggagas program Masisir Berkarya dan Berkontribusi, dengan teknis membagikan satu kitab keseluruh kekeluargaan lalu diterjemahkan.
“Nanti pada akhirnya dikumpulkan menjadi suatu karya dan dimediakan sedikit demi sedikit,” pungkas Auzi’na.
Pada sesi terakhir terkait harapan panelis dengan adanya kontestasi Capres-Cawapres, Saiful Millah kembali menyinggung pertanyaan yang dilontarkannya diawal dan sepakat dengan tanggapan kedua capres-cawapres yang menyatakan bahwa media Masisir belum mewakili representasi nilai Santri Al-Azhar.
“Konten-konten media Masisir belum seimbang dengan edukasi sekelas Mahasiswa Indoneisa yang ada di Mesir. Dua tahun terakhir banyak masisir yang munaqosyah (red: magister) tetapi tidak dibahas dalam PPMI Mesir atau sekedar memberikan review,” tambahnya.
Reporter : Ibnu Hajar Azis
Editor : Indri Raisa Hanum
Postingan Terkait
