Informatika Mesir
Home Aktualita Pencurian di Rumah Masisir, Kerugian Diperkirakan Capai EGP 1000

Pencurian di Rumah Masisir, Kerugian Diperkirakan Capai EGP 1000

Ilustrasi pencuri membobol rumah. (Sumber: www.madura.tribunnews.com)

Informatikamesir.net, Kairo—Telah terjadi satu pencurian pintu terali besi di salah satu rumah Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) yang berada di Bawabat 3, Kairo.

Menurut Ketua kekeluargaan Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) Mesir, Absil Abdul Rahman, pencurian itu diketahui terjadi pada Selasa, (1/9) lalu, dan kerugiannya diperkirakan sekitar EGP 1000.

Absil mengungkapkan, rumah korban pencurian tersebut merupakan rumah salah seorang mahasiswi Al-Azhar Kairo, Zurriyati Nafisah, yang berasal dari Sumatera Barat, kekeluargaan KMM Mesir.

Pencurian tersebut mereka perkirakan terjadi sekitar salat Magrib waktu setempat. Ketua KMM Mesir mengungkapkan, kronologi kejadiannya berawal ketika hari sebelumnya lampu tangga rumah itu tiba-tiba rusak.

Kemudian keesokan harinya, pelaku beraksi untuk membongkar pintu terali besi rumah tersebut. Menurut saksi yang juga merupakan tetangga Zurriyati, pintu terali besi mereka telah hilang sekitar jam 7 malam.

Menurut perkiraan mereka, pelaku beraksi ketika situasi sedang sepi, juga keadaan Bawabat 3 yang saat itu dalam masa pembangunan fly over (jalan layang), yang menyebabkan suara bising. Kesempatan ini pelaku gunakan untuk bisa melancarkan aksinya.

Beberapa warga beranggapan, aksi pembongkaran terali besi rumah tersebut bertujuan agar pencuri mudah untuk membobol rumah warga asing daerah setempat, dengan mengurangi tingkat keamanan rumah mereka.

“Terali besi yang diangkat (dicuri) adalah tipe engsel peluru, dan juga (rumah) dalam keadaan terbuka,” ujar Absil kepada Informatika, Rabu, (2/9) kemarin, via WhatsApp.

Sementara itu, menurut Ketua KMM Mesir, selama bulan Agustus juga telah terjadi beberapa kejadian serupa, yang menimpa sekitar 4 rumah warga setempat.

Pelaku yang mereka curigai antara lain adalah para pekerja pembangunan jembatan, para ittihadul  ummal yang berperan sebagai penjaga kawasan itu sendiri, dan pendatang dari daerah Arba’ wa al-Nush, yaitu daerah Tabbah, Kairo.

Saat ini, langkah yang Absil berikan untuk mencegah terjadinya kasus yang sama, yaitu pengawasan masing-masing warga Masisir ketika melihat orang asing yang datang ke gedung perumahan mereka, agar saling berkonfirmasi satu sama lain.

Selain itu, ada juga beberapa masukan dari Ketua KMM Mesir, agar Masisir senantiasa memberi las besi tambahan pada engsel peluru, dan selalu menutup kembali pintu besi mereka, sekalipun ketika ingin bepergian sebentar saja.

Reporter: Ulil Fikri Anhar

Editor: Defri Cahyo Husain

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad