Informatika Mesir
Home Hard News Semarak HUT ke-31, KSW Mesir Tampilkan Teater Adaptasi Novel “Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi”

Semarak HUT ke-31, KSW Mesir Tampilkan Teater Adaptasi Novel “Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi”

Kemeriahan panggung acara malam puncak ulang tahun KSW Mesir ke-31 [Foto : Ahmad Akbar Hakiki]
Kairo, Informatikamesir.com—Kelompok Studi Walisongo (KSW) Mesir sukses mengadakan acara puncak hari ulang tahunnya yang ke-31 pada Kamis (18/10). Tampak berbeda dari perayaan ulang tahun yang lain, tahun ini KSW mengadaptasi novel Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi untuk ditampilkan di acara spektakulernya (Ketoprak), yang sekaligus menjadi alur berjalannya acara dari awal hingga akhir.

Novel Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi ini merupakan novel karya Yusi Avianto Pareanom, dan diterbitkan pertama kali pada Maret 2016 lalu. Novel fiksi ini memiliki genre yang bisa dikatakan kompleks; mulai dari petualangan, romance, action dan segala macam yang menyentuh titik temu kehidupan. 

Cerita yang diangkat pada teater ini ber-setting zaman dahulu, ketika pemerintahan dengan sistem kerajaan, dan peperangan antar kerajaan sering terjadi. Meskipun judul novel ini mengangkat nama  Raden Mandasia, akan tetapi jalan cerita yang disuguhkan lebih terfokus kepada kehidupan Sungu Lembu.

Sungu Lembu menjalani hidupnya dengan membawa dendam dan meninggalkan tanah kelahirannya menuju pusat kerajaan yang telah menjajah negeri kecilnya. Dia sangat ingin memenggal kepala Watugunung, raja Gilengwesi yang juga merupakan ayah dari Raden Mandasia. Di dalam perjalanannya menuju Gilengwesi, Sungu Lembu harus melewati berbagai peristiwa. Ia bertemu dengan Nyai Manggis salah satunya, seorang perempuan pemilik rumah judi yang sekampung dengannya, yakni Banjaran Waru. Di rumah judi Nyai Manggis itulah Sungu Lembu bertemu dengan Raden Mandasia.

Setelah pertemuan di rumah judi Nyai Manggis, Sungu Lembu memiliki ketertarikan dengan Raden Mandasia. Sungu Lembu yakin bahwa Raden Mandasia bisa menjadi salah satu pembuka jalan bagi rencananya, maka ia pun menyanggupi ketika Raden Mandasia mengajaknya menempuh perjalanan menuju kerajaan Gerbang Agung. Mereka berdua pun melakukan perjalanan hebat, sebuah petualangan yang menarik. Jika Sungu Lembu membawa dendam kepada ayah Raden Mandasia selama perjalanannya, Raden Mandasia membawa keinginan untuk menghentikan perang  yang akan dilakukan Gilingwesi ke kerajaan Gerbang Agung.

Disutradarai oleh Fadilah Rizki, cerita yang ditampilkan tersebut yang sekaligus menjadi alur berjalannya acaratampak  memukau penonton yang hadir. Bahkan, sesekali terdengar siulan dan tepuk tangan meriah dari mereka. Selain menampilkan Ketoprak, Gamelan dan Tari Jawa juga turut memeriahkan acara ini.

Berlokasi di Hadiqoh Dauliah, puncak HUT KSW yang ke-31 ini dimulai dari pukul 20:00 dan berakhir pada pukul 23:30 waktu setempat. Adapun tema yang diusung adalah GREBEG BUDAYA, “Ngruwat Budoyo, Jowo Digowo, Arab Digarap, KSW Digawe.”
Reporter : Ahmad Akbar Hakiki

Editor : Mufida Afiya
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad