Informatika Mesir
Home Hard News Sampaikan Permintaan Maaf, Fiqrul Tepis Isu KKS Bermasalah dengan Nahdlatul Ulama

Sampaikan Permintaan Maaf, Fiqrul Tepis Isu KKS Bermasalah dengan Nahdlatul Ulama

Sumber: Dok. Pribadi

Informatikamesir.net, Kairo – Ketua Umum KKS Mesir, Fiqrul Khalis Ukkas menyampaikan permintaan maaf dari sanubari hati yang terdalam kepada seluruh pihak terkait, diantaranya: pihak Kekeluargaan Nusantara dan Nahdlatul Ulama atas peristiwa pengeroyokan yang melibatkan anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) dan Kelompok Studi Walisongo (KSW) saat diwawancarai oleh tim Informatika Mesir pada Jum’at, (28/07/23) di Shams Café, Hayy Tasi’.

“Kami secara lembaga meminta maaf kepada semua orang yang terkena dampak. Baik dari pihak luar KKS seperti Kekeluargaan Nusantara maupun anggota KKS sendiri. Juga saya ingin minta maaf dengan NU yang kemudian ada opini liar mengatakan kami bermasalah. Saya katakan bahwa kami tidak pernah bermasalah dengan NU apalagi ada isu akan menyerang NU, wallahil adzim (Red: Demi Allah) itu tidak akan pernah terjadi,” tegas Fiqrul.

Sedari awal menjadi warga KKS, Fiqrul Khalis menegaskan bahwa warga telah dibina dengan berbagai materi kebangsaan dan kebudayaan pada acara Ormaba. Salah satu bentuk pembinaan yang pernah dilakukan KKS adalah melakukan dialog budaya pada tahun 2019 dengan Kelompok Studi Mahasiswa Riau (KSMR).

Ada harapan tersendiri bagi KKS, bahwa siapapun tidak ada rasa ingin dikerdilkan atau dikucilkan.  Seluruh mahasiswa tentu ingin hidup berdampingan layaknya matahari dan rembulan yang selalu menyinari bumi.

Menurutnya, semua berhak menghukum para oknum yg bersalah tetapi bukan pada lembaganya. Melainkan oknum dibuat jera dan lembaga diberdayakan.“Kita tidak mendukung atau menyembunyikan pihak dari kita yang bersalah,” tambahnya.

Menanggapi sanksi yang dikenakan oleh Badan Perwakilan Anggota (BPA) PPMI Mesir terhadap KKS, Fiqrul Khalis mengaku siap menempuh prosedur apapun baik jalur hukum atau lainnya untuk memperjuangkan KKS, bahkan kalau dibutuhkan sampai ke Indonesia pun ia bersedia untuk menyelesaikannya.

Terakhir, Fiqrul Khalis berpesan atas semua hal yang terjadi (Red: kerusakan, tindakan dengan semena-mena, hingga banyaknya pihak yang dirugikan) merupakan bukti bahwa anarkisme dan premanisme tidak pernah dibenarkan, sehingga perlu diusut dan dikawal tuntas oleh setiap individu.

Di sisi lain, H. Bunyamin M Yapid, Lc., MA. selaku Ketua I Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT) yang ikut mendamaikan berbagai pihak, sangat mengharapkan seluruh masisir agar damai. Kembali fokus belajar, menjaga nama Al-Azhar dan menyelesaikan masalah ini tanpa harus ada masalah baru lagi dan tidak main kuat-kuatan.

“Kami sudah rangkul adek-adek KKS untuk tidak melakukan kekerasan lagi, namun saya minta kepada adek-adek semua ketika orang sudah tidur, maka jangan bangunkan lagi. Mari bangun pertemanan, bangun jaringan melalui banyak teman untuk masa depan yang lebih baik. Saya yakin semua adek-adek hebat, hanya karena mereka belum saling kenal,” ujar Bunyamin.

Reporter: Tenra Amin, Abdullah Nur Qolbi

Editor: Saudah Tsabita,Indri Raisa Hanum

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad