Rumah Syariah; Berdiri Atas Dorongan Kebutuhan Masisir Dalam Bidang Keilmuan
Informatikamesir.com, Kairo – Rumah Syariah baru saja menggelar peringatan Harlah (red: Hari lahir) yang ke-10 pada Rabu, (28/08) di Qoah Afroj Barouj, Nasr City. Sebagai komunitas yang berdiri atas dorongan kebutuhan Masisir sejak tahun 2014, banyak peran yang telah ditorehkan Rumah Syariah di bidang keilmuan Masisir.
Dalam sambutannya, Efendi Septiono selaku Koordinator Pembina Umum menceritakan sejarah Rumah Syariah yang berawal dari antusias sekelompok Masisir yang bernama Bismillah Nadrus.
“Berawal dari kelompok belajar bernama Bismillah Nadrus yang dipertemukan dengan Ustaz Bitoh Purnomo sebagai pengajar. Karena dua kolaborasi semangat yang tinggi maka lahirlah Rumah Syariah sebagai wadah yang mempersiapkan masisir untuk menyelami lebih dalam keilmuan di Al-Azhar,” terang Ustadz Efendi.
Baca Juga:
Menurut Dr. Abdul Muta’ali selaku Atdikbud KBRI Kairo, Rumah Syariah merupakan wadah yang efektif di tengah tidak adanya peraturan yang mewajibkan pembelajaran di bangku kuliah Al-Azhar.
“Mahasiswa Indonesia yang begitu banyak dengan berbagai latar belakang keilmuan yang beragam, dihadapkan dengan sistem pembelajaran yang tidak wajib ini menimbulkan berbagai celah kesadaran. Namun, Rumah Syariah hadir untuk menguatkan kesadaran Masisir dalam menuntut ilmu,” tutur Atdikbud dalam sambutannya.
Acara Harlah Satu Dekade Rumah Syariah juga menghadirkan para Masyayikh Al-Azhar di antaranya; Syekh Husam Ramadhan, Syekh Fathi Hijazi, Syekh Zakaria Marzuq. Dalam mauidhoh-nya, Syekh Husam berkali-kali memuji keilmuan mahasiswa Indonesia yang dirasa sangat bagus. Menurutnya, Mahasiswa Indonesia memiliki daya berfikir dan konsentrasi yang sangat baik dalam menekuni ilmu dan itu menjadi hal yang harus disyukuri dan harus dipertahankan.
Reporter: Naila Fauziah
Editor: Atsilla Yusya Arrizky
Postingan Terkait
