Informatika Mesir
Home Hard News Puncak Atmosphere of Indonesia, Aula Hadiqoh Dauliah Dipenuhi Masisir dan Masyarakat Mesir

Puncak Atmosphere of Indonesia, Aula Hadiqoh Dauliah Dipenuhi Masisir dan Masyarakat Mesir

Duta Besar Indonesia berfoto bersama panitia di akhir sesi acara

Kairo, Informatikamesir.com – Atmosphere of Indonesia, acara yang diselenggarakan oleh PPMI Mesir menggelar acara puncaknya pada Kamis, 19 Juni 2018. Berbagai rangkaian acara dalam beberapa minggu sebelumnya yang telah dibungkus dalam enam kesempatan ini digelar di Hadiqoh Azhar, Dauliyah, dan Dokki. Acara puncak diselenggarakan di Aula Hadiqoh Dauliyah, tidak hanya dipenuhi oleh Masisir namun juga turut hadir dan meramaikan acara para penduduk Mesir setempat.

Turut hadir bapak Duta Besar Indonesia Mesir Helmy Fauzi, Ketua Parlemen Wafidin Usman, para Gubernur tiap Kekeluargaan dan tamu undangan lainnya. Acara ini diapreasiasi oleh banyak pihak, dalam sambutannya diawal acara bapak Sony selaku perwakilan KBRI menyampaikan apresiasinya kepada PPMI Mesir dan Masisir yang telah menghelat acara ini. Pasalnya, acara ini selain mengenalkan berbagai budaya yang ada di Indonesia kepada masyarat yang ada di Mesir, juga menumbuh kembangkan rasa cinta Masisir terhadap tanah airnya yaitu Indonesia.

Acara puncak dimulai pada pukul 18.00 CLT. Dan pada saat itu pula Aula Hadiqoh Dauliyah sudah dipadati oleh penonton dari Masisir maupun masyarakat Mesir. acara ini dibuka dengan tari pasambahan oleh mahasiswa asal KMM, dan dilanjut pembukaan secara simbolik oleh bapak Sony selaku perwakilan KBRI dengan memukul gong.

Suasana bertambah ramai ketika seorang mahasiswa asal Riau Muhammad Rizki Akbar memasuki panggung dengan menyanyikan lagu 3 daqat yang dipopulerkan oleh Abu ft. Yusra. Dengan bahasa amiyahnya yang kental ia mampu membawa suasana penonton baik Masisir maupun masyarakat Mesir. Menemaninya pula Icha Nilamara Mahasiswa asal Jawa Barat  dan Mryam,  warga Mesir yang sudah mengenyam pendidikan bahasa Indonesia di Pusat Kebudayaan Indonesia yang tak kalah seru dengan gaya bahasa amiyah dan Indonesia mereka selaku MC non formal.

Acara dilanjut dengan penampilan tari dan musik dari berbagai daerah di Indonesia. Diantaranya tari Tor-Tor dan Zapin dari Sumatera Utara, tari Indang dari Sumatera Barat , tari Saman dari Aceh, grup nasyid Nuzha Voice, Band Nusantara, dan Rampak Bedug dari Banten. Kemudian, acara yang kurang lebih dihadiri 500 pengunjung ini ditutup oleh penampilan angklung dan tari Maumere persembahan dari KPMJB dan selesai pada pukul 21.30 CLT.

“Semoga hal positif seperti ini akan terus terjadi, dan dari acara budaya ini semoga akan lebih mempererat hubungan antara Indonesia dan Mesir,” tutur Yusuf Abdullah selaku ketua panitia Atmosphere of Indonesia dalam percakapannya dengan kru Informatika.

Reporter : Muhammad Zainal Muttaqin, Muhammad Habiburahman
Editor : Abdul Fatah Amrullah

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad