Informatika Mesir
Home Hard News PPMI Tangkal Pemahaman Sesat tentang Islam dengan Seminar Keilmuan

PPMI Tangkal Pemahaman Sesat tentang Islam dengan Seminar Keilmuan

Pose acara seminar keilmuan yang diselenggarakan oleh PPMI Mesir yang bekerja sama dengan Râbithatu al-A’lâmiyyah li Khirrîj al-Azhar. [Foto: M. Nur Taufiq Alhakim]

Kairo, Informatikamesir.com— Kerja sama yang terjalin antara Perhimpunan Pelajar Mesir Indonesia (PPMI) dengan Râbithatu al-A’lâmiyyah li Khirrîj al-Azhar berjalan semakin baik. Hal ini terlihat dari digelarnya acara “Seminar Keilmuan” yang bertemakan “Manhaj al-Azhar fî Tashḥîh al-Mafâhîm,” pada hari Kamis (13/9).

Acara yang bertempat di aula Markaz Syeikh Zayid ini turut dihadiri oleh Syeikh Taha Abdul Aziz selaku direktur utama Markaz Syeikh Yazid li Ta’liimil Lughotil Arabiyyah dan juga Syeikh Hamidullah Hafidz Shifti selaku dosen Universitas al-Azhar di bidang Bahasa dan Tarjamah yang sekaligus menjadi pemateri utama dalam seminar ini.

Acara seminar ini berjalan dengan baik dan juga mendapat antusias yang tinggi dri para audien yang berasal dari berbagai negara. Dibuka dengan beberapa kata  sambutan dari Syeikh Taha Abdul Aziz yang sekaligus memberikan penjelasan umum mengenai tema seminar yang akan dibahas. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi inti dari Syeikh Hamidullah Hafidz Shifti, yang kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab antara audiensi dengan pemateri.

Dalam sesi pemaparan materi, beliau menghimbau kepada seluruh mahasiswa al-Azhar, untuk ikut berupaya dalam memahamkan umat Islam mengenai nilai-nilai agama yang benar agar dapat senantiasa terhindar dari berbagai pemahaman yang salah tentang Islam. “Jalan untuk dapat membebaskan diri dari pemahaman yang salah adalah ilmu yang mumpuni mengenai asas-asas agama dan  juga syariat islam yang disebarluaskan dengan gerakan jihad di jalan dakwah,” ungkap Syeikj dalam sesi pemaparan materi.

Meski begitu, masih ada kendala yang terjadi dalam pelaksanaan seminar ini. Menurut keterangan dari wakil presiden PPMI Mesir, Muhammad al-Chudlori, keterlambatan waktu dimulainya acara menjadi kendala utama dalam pelaksanaan acara ini. Hal tersebut dikarenakan aula yang akan digunakan untuk acara, baru bisa dibuka pada pukul sepuluh pagi, sedangakan menurut info yang dikabarkan kepada para peserta, acara ini seharusnya dimulai pada pukul sembilan pagi.

“Keterlambatan waktu ini membuat peserta yang sudah hadir tepat waktu justru kembali pulang. Ada juga yang memang datang terlambat ketika acara sudah dimulai,” papar wakil presiden PPMI tersebut.

Adapun tujuan utama dari penyelenggaraan acara ini adalah untuk memberikan pemahaman yang benar kepada para mahasiswa al-Azhar mengenai manhaj al-Azhar dalam menyikapi berbagai pemahaman yang salah perihal pemikiran-pemikiran sesat yang tersisipkan dalam nilai-nilai agama Islam, yang mana berbagai pemikiran tersebut telah banyak tersebar luas dalam pemikiran para akademisi muda Islam saat ini.

Pada akhir sesi wawancara, Muhammad al-Chudlori turut menghimbau kepada seluruh Masisir untuk dapat menyemarakkan dan ikut berpastisipasi dalam acara “Masisir Mutafawwiq” yang mana acara tersebut merupakan wajah akademik Masisir dihadapan para dekan fakultas Universitas al-Azhar   yang akan hadir dalam acara tersebut.

Ia menambahkan, dalam acara tersebut akan dijelaskan berbagai hal tentang perkuliahan al-Azhar serta bagaimana menjadi seorang mahasiswa yang berprestasi. Acara tersebut akan dilaksanakan pada hari Ahad, 16 September 2018, di tempat yang sama, yaitu aula Markaz Syeikh Zayid li Ta’liimil Lughotil Arabiyyah di Hayy Sadis, Madinat Nasr.

Reporter: M. Nur Taufiq Alhakim
Redaktur: Abdul Fatah Amrullah
             

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad