Informatika Mesir
Home Hard News Menjawab Kegelisahan Masisir, Keira Group Datang Menjelaskan Dunia Terjemah dan Industri Penerbitan di Indonesia

Menjawab Kegelisahan Masisir, Keira Group Datang Menjelaskan Dunia Terjemah dan Industri Penerbitan di Indonesia

Mukhlis Yusuf Arbi tengah, Muhammad Taufik kiri dan Muhammad Abdul Rouf kanan di acara Silaturahmi Penerbit Keira Group bersama Masisir di Aula Daha KMJ, Rabu (31/01/2018). [Informatika)

Kairo, Informatikamesir.com — Begitu banyak pelajar Indonesia yang belajar di Timur Tengah dan kemudian kembali menjadi ulama. Akan tetapi suatu kendala besar ketika sangat minimnya jumlah penerbit yang mau menjadi media agar ilmu-ilmu bisa disalurkan ke dalam bentuk buku. Hari Rabu (31/01/2018) kemarin, Masisir mendapatkan kesempatan emas untuk  bertatap muka dan berdiskusi dengan pembicara dari penerbit Keira Group. Mereka terdiri dari tim penerjemah, penulis, dan pentahqiq. Dalam kesempatan ini, Keira Group menjelaskan seluk-beluk dunia terjemah dan penerbitan di Indonesia.
Berdirinya Keira Group beranjak dari kegelisahan mereka karena minimnya wadah penyalur karya ulama-ulama nusantara di Indonesia. Keira Group hadir dengan visi-misi menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin. Tujuan mereka juga sekaligus untuk menghidupkan kembali khazanah keislaman nusantara.
Pada pertemuan di Daha KMJ kemarin, hadir Mukhlis Yusuf Arbi, Lc., MA., lulusan universitas Al-Azhar tahun 2004 sebagai pembicara pertama, ia menjelaskan, Keira Group menerbitkan buku apa saja yang bertemakan keislaman. Dari buku anak-anak hingga kitab turats terjemahan.
Sahifa adalah salah satu bagian dari Keira Group yang menerbitkan karya para ulama. Ada pula At-Turmusy Litturots, anak dari Keira Group. Sahifa adalah penerbit spresialisasi karya ulama nusantara dan mazhab Syafi’i dan juga untuk buku anak ada Keira Kids.
At-Turmusy Litturots lebih fokus kepada penerbitan manuskrip-manuskrip lama para ulama nusantara yang kemudian dibukukan. Seperti salah satunya kitab Fathul Khobir karya Syaikh Mahfuz Termas. Tak jarang manuskrip-manuskrip tersebut masih dalam bentuk tulisan tangan. Keira Group juga memiliki tim penerjemah di Kairo. Tim ini di bawah tanggumg jawab  Muhammad Abdul Rouf, Lc.
Kemudian pada sesi kedua, Muhammad Taufik, SE., MM., MBA., berbicara tentang seluk-beluk dunia industri penerbitan naskah di Indonesia. Ia menjelaskan, Indonesia sekarang sedang dihadapi dengan dunia media internet. Di mana semua orang dapat dengan mudah mengakses berbagai hal, termasuk bahan bacaan dengan cara browsing. Maraknya e-book saat ini  berdampak kepada lebih selektifnya penerbit dalam memilih naskah. Hal yang paling diperhatikan adalah kualitas dari sebuah naskah.
Menurutnya, naskah yang memiliki kualitas bagus dan dinilai komersil di masyarakat akan lebih diperhitungkan untuk diterbitkan. Oleh karena itu bagi para penulis dan penerjemah harus memperhatikan kita-kiat dalam menulis dan menerjemah yang baik dan benar.
Reporter: Tengku Masyithoh S. Azzahra
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad