Informatika Mesir
Home Hard News Mahasiswa Baru Akui Ijazahnya Dipalsukan

Mahasiswa Baru Akui Ijazahnya Dipalsukan

Gambar Ijazah Palsu yang Dilaporkan Mahasiswa Baru (Dok. Informatika Mesir)

Informatikamesir.net, Kairo – Seorang mahasiswa baru angkatan 2020 mengaku ijazah yang digunakan dalam pendaftaran dirinya ke Universitas Al-Azhar dipalsukan. Hal ini diungkapkan setelah ia meminta ijazah tersebut ke syu’un fakultas pada Rabu (14/10) untuk pengurusan bantuan pemerintah daerah.

Mahasiswa yang ingin namanya disamarkan tersebut mengungkapkan bahwa ijazah yang ditemukannya bukanlah ijazah dari sekolah dimana ia lulus. Ia mengaku tidak tahu menahu terkait ijazah bernama Pesantren Nurul Falah yang tertera atas namanya tersebut.

Ia juga menerangkan ketika dibandingkan dengan ijazah asli yang dikeluarkan oleh sekolahnya, banyak data yang berbeda. Mulai dari nomor induk, nilai, mata pelajaran, hingga tahun ijazah itu dikeluarkan.

“Saya gak tahu menahu kenapa ijazah saya di syu’un itu atas nama Pesantren Nurul Falah. Saya tamat tahun 2019, tapi masa di ijazah yang saya temukan, itu (ijazah) dikeluarkan di tahun 2020. Saya di sekolah gak pernah belajar Balaghoh, lah ini tiba-tiba nilai Balaghoh saya 87”, ungkapnya kepada Informatika.

Menurut data yang didapatkan Informatika terkait ijazah yang digunakan oleh mahasiswa yang mendaftar ke Universitas Al-Azhar, syarat utamanya adalah ijazah tersebut haruslah yang sudah mu’adalah dengan Al-Azhar atau dengan kata lain, ijazah lembaga pendidikan tersebut sudah disetarakan dengan ijazah Tsanawiyah Ma’had Al-Azhar. Sedangkan masa berlaku ijazah mu’adalah Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dengan Al-Azhar sudah berakhir pada 2017.

Data tersebut juga menyebutkan pada tahun 2018 dan 2019, Al-Azhar memberikan keringanan sehingga mahasiswa yang mendaftar pada tahun-tahun tersebut masih dapat menggunakan ijazah muwahadah yang dikeluarkan oleh Kemenag.

Namun pada tahun 2020, sehubungan tidak diselenggarakannya seleksi oleh Kemenag dikarenakan pandemi Covid-19, maka Kemenag tidak mengeluarkan ijazah muwahadah lagi. Akan tetapi, pada tahun tersebut OIAA memberangkatkan 1587 Camaba melalui jalur Pusiba.

Terkait hal ini, banyak pihak, mulai dari presiden-presiden PPMI Mesir terdahulu hingga para aktivis-aktivis PPMI lintas generasi, yang mempertanyakan siapa dalang di balik pemalsuan ijazah ini, serta ijazah apa yang digunakan oleh 1587 mahasiswa baru Pusiba angkatan 2020.

Reporter : Dandi Azhary Nasution

Editor : Fikran Aulia Afsya

Comment
Share:

1Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad