Informatika Mesir
Home Hard News LPJ Wihdah Katalisa Raih Predikat Jayyid

LPJ Wihdah Katalisa Raih Predikat Jayyid

Sidang LPJ Wihdah Katalisa di gedung Wisma Nusantara, Rab’ah Adawiyah, Madinah Naser, Kairo, Sabtu (03/03). [Informatika/UH]

Kairo, Informatikamesir.com — LPJ Wihdah PPMI 2017-2018 merupakan bagian dari rangkain acara Sidang Permusyawaratan Anggota (SPA) yang dilaksanakan pada hari Sabtu (03/03) di gedung Wisma Nusantara. Sidang Permusyawaratan Anggota menetapkan predikat jayyid atas kinerja Wihdah Katalisa dengan syarat revisi selama 3 x 24 jam.
LPJ Wihdah yang sudah mulai digarap setelah ujian termin satu ini dikritisi oleh 3 fraksi yang terdiri dari tim verifikasi, panitia, utusan dari keputrian nusantara dan para tamu undangan. Marini Hajarani sebagai DPA demisioner mengapresiasi 3 fraksi  karna memiliki sikap kritis sehingga membuat suasana sidang terasa lebih hidup, “Alhamdulillah saya merasa sidang pada hari ini itu hidup. Dari komentar antar fraksi ke Wihdah lebih banyak, mereka lebih bisa mencari celah untuk bertanya. Jadi itu sangat diapresiasi sebagai sifat seorang mahasiswa.”
Marini Hajarani juga sangat mengapresiasi kerja keras Dewan Pengurus Wihdah dalam LPJ Wihdah PPMI 2017-2018, beliau melihat Wihdah sebagai wadah untuk belajar berorganisasi sehingga predikat yang didapatkan sudah sangat cocok, “Untuk masalah LPJ masih dinilai bagus, setara seperti seorang pelajar yang masih belajar.”
Nuansa Garini, ketua Wihdah Katalisa menilai bahwa nilai atau predikat yang didapatkan sudah adil dan pas, sosok yang biasanya dipanggil Nunu ini menekankan bahwa nilai tidak mempengaruhi keikhlasan seseorang dalam berkerja. Beliau juga menuturkan bahwa nilai atas LPJ Wihdah Katalisa adalah bentuk penilaian kecil dari peserta sidang dan bukan dari keseluruhan Masisirwati, “Aku yakin, yang nilai itu teman-teman yang merasakan Wihdah. Jadi ini penilaian kecil yang diberikan dari orang-orang yang hadir di sini, bukan dari keseluruhan. Jadi sebenarnya kebermanfaatan Wihdah tahun ini dirasakan banyak orang tapi mereka gak sempat datang.”
“Aku satu suara sama hasil LPJ, Jayyid,” terang Faizah Mumtazhamah, mahasiswa tingkat satu syariah. Farra Addina Islami, selaku koordinator organisasi merasa puas dengan predikat yang di dapatkan Wihdah tahun ini, “Insyaallah puas, mereka juga udah kasih masukan dan menjelaskan apa kekurangan kita, Insyaallah gamblang.”
Menilik kinerja Wihdah satu tahun belakangan ini, Marini Hajarani mengungkapkan bahwa kinerja wihdah sudah cukup bagus. “Kinerja tahun ini sudah cukup bagus, sebenarnya banyak inovasi-inovasi baru. Dan wihdah tahun ini lebih melancongkan acara-acara ke Mesir.” Sama halnya dengan Faizah Mumtazhanah ia melihat bahwa kinerja Wihdah sudah sangat baik dan keren.
Nuansa Garini berpesan kepada ketua Wihdah selanjutnya untuk mampu menjaga idealisme, bermental kuat, mampu bekerja di bawah tantangan , bisa membaca lingkungan, member warna, inovasi maupun solusi. “Nanti kedepannya akan banyak rintangan, seberapa besar kita bergerak maka sebesar itu pula kita dapat gesekan. Jadi perlu bijaksana, adil sejak pikiran. Perlu menekan ego, karna apapun dan siapapun yang salah, yang salah ketua. Bisa memperlakukan Dewan Pengurus sebagai manusia dan bukan pesuruh.”  
Sidang Permusyawaratan Anggota ditutup dengan dilantiknya Farhati Sungkar sebagai ketua DPA Wihdah PPMI 2018-2019. Dibantu oleh Auliya El-Izzah, Asfara Mardhiyyah, Nuansa Garini dan Rahayu Mediawati Hudaya.
Reporter: Uswatul Husniyah
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad