Informatika Mesir
Home Feature Konfrontasi Panitia Wisuda 2022 dan PPMI Mesir Usai, Ada Apa Sebenarnya?

Konfrontasi Panitia Wisuda 2022 dan PPMI Mesir Usai, Ada Apa Sebenarnya?

Informatikamesir.net, Kairo – Bak halilintar yang menyambar dalam gelapnya malam, panitia wisuda PPMI Mesir 2022 kala itu tiba-tiba menyatakan pengunduran diri dan menyerahkan tugasnya kepada PPMI. Dua poin tersebut termaktub dalam press release yang panitia terbitkan pada jam 00.30, (05/10/22) via akun Instagram resmi Panitia Wisuda PPMI Mesir 2022.

Press release yang tidak dibubuhi tanda tangan itu juga diunggah oleh Ishlahul Anam selaku Ketua Panitia Wisuda PPMI Mesir 2022 pada 00.31 di status Whatsapp-nya. Tak lama setelah itu, PPMI Mesir pun segera menjawab press release Panitia Wisuda itu hanya dalam kurun waktu 7 jam dengan surat pernyataan resminya.

Seolah menjawab tantangan dari para panitia wisuda, lewat pernyataan resminya, PPMI Mesir segera menyatakan kesiapannya untuk menerima pengunduran panitia wisuda dan akan bergegas dalam membentuk panitia wisuda pengganti atau Tim Pelaksana Tugas (PLT) Wisuda PPMI Mesir 2022.

Tak hanya itu, PPMI Mesir turut berjanji akan mengutarakan kepada publik Masisir terkait latar belakang pengunduran diri panitia wisuda. Ketiga poin tersebut termaktub dalam surat pernyataan resmi PPMI, 5 Oktober lalu.

Namun terkait poin ketiga, PPMI Mesir hanya sebatas menjelaskan bahwa telah terjadi miskonsepsi antara PPMI Mesir dengan Panitia Wisuda yang mana menyebabkan terhambatnya persiapan penyelenggaraan wisuda sebagaimana dijelaskan di press release Penyelenggaraan Wisuda PPMI Mesir 2022.”

Di lain pihak, tidak ada penjelasan detail terkait alasan mundurnya panitia wisuda yang menghebohkan ini, seakan-akan publik tidak perlu tahu-menahu tentang kronologi lengkap persoalan yang sudah membuat Masisir gempar sejak seminggu lalu.

Miskonsepsi Dua Kubu

Melalui wawancara via Whatsapp kami kepada Ishlahul Anam selaku ketua panitia wisuda, ia mengungkapkan bahwa alasan pengunduran diri panitia kala itu adalah miskonsepsi atau kesalahpahaman antara Panitia Wisuda dan PPMI Mesir.

Miskonsepsi yang ia maksud itu salah satunya adalah terkait keinginan PPMI Mesir agar penyelenggaraan wisuda dapat diselenggarakan di al-Azhar Conference Center (ACC) alih-alih di Al-Manara International Conference Center sebagaimana yang telah direncanakan oleh para Panitia Wisuda di awal masa kepanitiaan.

Keinginan PPMI Mesir yang terkesan mendadak dan memaksakan itulah yang telah memicu miskonsepsi antara kedua belah pihak. Ia pun turut menjelaskan terkait pertimbangan utama PPMI Mesir dalam memilih ACC sebagai tempat penyelenggaraan wisuda.

“Yang kami tau, PPMI mengusahakan penyewaan ACC secara gratis,” jelas Ishlah.

Auzi’na Azmal Umur selaku Presiden PPMI Mesir 2022-2023 rupanya membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa kehendaknya untuk menggunakan ACC secara gratis itu diupayakan guna meringankan beban tanggungan dana para calon wisudawan. Adapun pengembalian uang peserta wisudawan/ti hingga artikel ini dirilis belum juga disampaikan dan dijelaskan secara konkrit.

Auzi’na juga membantah beberapa tuduhan liar yang menyebutkan bahwa bilamana ACC dijadikan tempat penyelenggaraan wisuda, maka uang sewa tempat dari hasil iuran para wisudawan nantinya akan ia alokasikan untuk menambal kas PPMI Mesir selama termin I yang mana hingga kini belum dapat dicairkan dari uang iuran para calon mahasiwa baru (Camaba) Mesir 2022.

“Tidak, itu salah besar. Bahkan itu fitnah,” tegasnya.

Nasib Wisudawan yang Seakan-akan Terabaikan

Menurut Hafidz Haramain Lubis selaku calon wisudawan, permasalahan ini sebenarnya hanya permasalahan internal antara PPMI Mesir dan Panitia wisuda saja, yaitu miskonsepsi mereka yang berdampak kepada semua calon wisudawan.

“Dua kubu yang berselisih; saling berbalas surat dan sebagainya itu terjadi tanpa mempertimbangkan suara dari wisudawan,” ujar Hafidz.

Menurutnya pun seolah-olah PPMI Mesir dan Panitia wisuda kurang memperhatikan kondisi emosional peserta wisuda.

“Karena bukan PPMI dan Panitia saja yang mempersiapkan wisuda. Kami para peserta wisudawan pun turut mempersiapkan, kita juga mempersiapkan ijazah. Terlebih kami sudah belajar lima tahun di sini,” tambahnya.

Dalam permasalahan ini, menurut Wahyu Sentosa selaku calon wisudawan juga, para calon wisudawan ini merasa sangat dirugikan oleh perseteruan PPMI Mesir dan Panitia Wisuda itu. Pasalnya mereka sudah mempersiapkan banyak hal, seperti halnya tiket keberangkatan orang tua ke Mesir yang sudah dipesan sesuai jadwal awal pelaksanaan wisuda.

“Sebelumnyakan panitia ngasih rentang waktu kemungkinan wisuda akan dilaksanakan sekitar 30 Oktober hingga 4 November, karena kemarin ada hal yg tak terduga, yaitu dirilisnya press release pengunduran diri panitia, ya kami para wisudawan jadi kacau dan bingung,” ungkap Wahyu.

Titik Temu Pasca Berseteru

Agar segera mendapatkan solusi konkret, PPMI Mesir akhirnya mengadakan suatu perkumpulan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang terdiri dari Dewan Pengurus PPMI Mesir, Majelis Permusyarawatan Anggota & Badan Perwakilan Anggota PPMI Mesir, Panitia Wisuda PPMI Mesir serta perwakilan peserta wisuda yang berjumlah 13 orang. Agenda ini dilaksanakan pada Jum’at, (7/10/22) di aula Wisma Nusantara, Rab’ah Adawiyah.

Walaupun tidak diperkenankan hadir, salah satu kru Informatika berhasil mewawancarai dua narasumber tepat setelah rapat usai.

Mereka adalah Wahyu Sentosa dan Hafidz Alharamain Lubis dari perwakilan peserta wisuda. Apa yang dikatakan mereka pada tulisan kami sebelumnya adalah hasil dari wawancara pada malam itu.

Wahyu Sentosa menyampaikan bahwa pertemuannya dengan jajaran PPMI dan Panitia Wisuda menghasilkan tiga poin utama sebagai berikut:

1. Semua pihak sepakat untuk mengembalikan lagi struktur jajaran Panitia Wisuda yang sebelumnya mengundurkan diri serta memberikan kepada panitia wisuda hak dan kewenangan penuh dalam proses penyelenggaraan wisuda,

2. Wisudawan menginginkan agar Wisuda PPMI Mesir dapat dilaksanakan di Al-Manara Conference Center,

3. Semua pihak sepakat bahwa masalah ini sudah clear.

Wahyu pun berharap semoga kesalahpahaman dan miskonsepsi semacam ini tidak terulang lagi ke depannya, sebab ini akan berdampak buruk pada para wisudawan dari segi pikiran, tenaga dan bahkan finansial.

Pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Wisuda pun turut meminta maaf atas pada para wisudawan atas segala kerugian yang sudah terjadi akibat kejadian ini, sebagaimana kesepakatan yang tertera dalam press release-nya di poin pertama.

Ishlahul Anam juga berharap semoga pelaksanaan wisuda tahun ini bisa tetap berjalan dengan baik dengan segala dinamika dan resiko yang akan panitia hadapi nantinya.

Reporter: Kholid Arham, Usamah Abu Zaif

Editor: Nur Taufiq

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad