Informatika Mesir
Home Soft News Indonesia; Malas Membaca tapi Cerewet dalam Dunia Maya

Indonesia; Malas Membaca tapi Cerewet dalam Dunia Maya

Sc: https://pin.it/3WtYjycBj

Informatikamesir.com, Kairo – Pada tahun 2020, UNESCO mengeluarkan penelitiannya terkait literasi dunia. Dalam datanya disebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%, yang berarti dari 1.000 orang hanya satu orang Indonesia yang rajin membaca. Di sisi lain, berdasarkan riset yang dilakukan Central Connecticut State University pada Maret 2016, tercatat bahwa Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara yang memiliki minat baca. Sementara dari riset Semiocast, warga Indonesia tercatat paling aktif dan cerewet di dunia maya. Mengapa bisa begitu?

Salah satu faktornya adalah karena masyarakat Indonesia belum paham tentang makna literasi itu sendiri. Literasi sendiri adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi persoalan hidupnya dari informasi-informasi yang diperlukan. Kemampuan di sini maksudnya adalah pemahaman, bukan sekedar tahu saja tanpa peduli kebenarannya.

Nah, bisa kita lihat bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia untuk menerapkan literasi, terhitung jarang bahkan sedikit sekali. Lalu bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia di Medsos? Wah, sangat aktif dan berisik. Bagaimana tidak? Dalam sehari masyarakat Indonesia bisa menatap gadget lebih dari sembilan jam per hari, begitulah data yang tertera per Januari 2017 di wearesocial, tiada hari tanpa berkicaunya netizen Indonesia di Medsos.

Zaman memang semakin canggih, dengan kemajuan teknologi ini seharusnya membuat masyarakat kita semakin pintar. Tetapi sayang beribu sayang, masyarakat Indonesia tidak memanfaatkan kemajuan zaman dengan literasi yang baik. Sekarang semua informasi bisa diakses sangat cepat di Medsos, bagi yang malas untuk literasi akan mudah memakan dan menyebarkan hoaks. Itulah penyakit netizen Indonesia, mereka hanya membaca seperlunya yang mereka mau tidak keseluruhan kemudian membuat huru-hara di Medsos.

Tidak hanya itu, netizen Indonesia juga terkenal dengan Cyber Bullying di Medsos, di mana mereka mencari kejelekan seseorang dan menyebarkannya dengan mengajak warga lainnya untuk ikut menjelekkan dan menjatuhkan mentalitas korban. Maka tak salah bila di tahun 2020 lalu, Microsoft mengungkapkan tingkat kesopanan masyarakat Indonesia di Medsos memiliki peringkat terendah di Asia Tenggara. Bila diistilahkan adalah “tong kosong nyaring bunyinya”, isinya kosong tanpa literasi yang baik.

Bila sudah begini, bukan tidak mungkin netizen Indonesia yang minim literasi bisa menjadi sampah masyarakat. Maka dari itu, mari bersama-sama kita hidupkan kembali budaya literasi di Indonesia, sehingga masyarakat bisa menggunakan Medsos dengan benar dan bijak.

Reporter : Iffah Mufidah Al-Maulidiyah
Editor: Naila Fauziah

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad