ICMI Orsat Kairo Lantik Pengurus Baru, Ketua Umum: Kita Butuh Penyegaran

Kairo, Informatikamesir.com – Rabu (10/4) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Satuan Kairo adakan pelantikan pengurus baru dan upgrading di Wisma Nusantara. Pengurus baru diharapkan bisa memberikan kontribusi yang positif. Selama ini ICMI Orsat Kairo bergerak di badan otonomnya masing-masing. Ustaz Ahmad Budiman, Lc., Dipl., selaku ketua umum menyampaikan bahwa saat ini ICMI membutuhkan beberapa penyegaran.

Yusuf Abdullah dalam sambutannya menjelaskan latar belakang pengangkatan pengurus baru di tengah-tengah masa jabatan saat ini. “Selama ini kita lihat di ICMI, empat organisasi yang berjalan di bawah ICMI, bisa dikatakan mandiri karena sudah kuat. Tidak ada lagi program-program yang menyinergikan seluruh lembaga otonom dalam mencapai satu visi. Saat ini kita merampingkan pengurus menjadi tiga bagian: bagian iptek dan pengembangan wawasan dan potensi, bagian media komunikasi dan kemasyarakatan, serta bagian peningkatan peran wanita,” terang Yusuf sebagai tim formatur. 

“Pengurus ICMI sekarang adalah kepanjangan kepengurusan dari masa 2017-2019, karena berbagai hal kita butuh penyegaran dengan merekrut tenaga-tenaga baru yang kita harapkan bisa memberikan warna baru lagi. Tema yang kita angkat adalah memberi yang terbaik, menjadi yang terbaik. Berilah sesuatu, kamu akan menjadi sesuatu. Kita me-refresh pengurus bukan karena sebelumnya tidak ada kegiatan, kita merekrut kembali senior-senior dan yang baru supaya ada perpaduan orang yang punya pengalaman dan orang baru yang punya semangat,” ungkap Ustaz Ahmad Budiman, Lc., Dipl.

Salah satu senior ICMI Orsat Kairo yang hadir yakni Indra Gunawan, Lc., M.A., pakar sejarah dan peradaban Islam. Keunggulan yang dimiliki ICMI menjadikannya tetap eksis dari awal berdirinya sampai saat ini karena beberapa hal. “Sebenarnya kita punya yang orang lain tidak punya, selama itu kita jaga ICMI bisa bertahan, tapi setiap zaman semangatnya berbeda, setiap zaman tantangannya berbeda. Kalau organisasi kekeluargaan, almamater, afiliatif yang lain ada kegiatan, kita tidak harus sama bentuk kegiatannya. Yang membuat nilai ICMI itu istimewa karena kita punya yang orang lain tidak punya, kita punya fasilitas, kita punya media, kita punya SDA dan SDM, dan kita bukan organisasi tertutup. Di ICMI sangat beragam, dan keberagaman adalah kunci kemajuan. Inti dari organisasi ICMI Kairo adalah mencetak kepakaran. Anda tidak perlu copy paste yang ada di zaman dahulu, karena setiap zaman beda, yang harus tetap ada adalah spirit kemapanan.”

ICMI adalah organisasi cendekiawan muslim di Indonesia yang dibentuk pada tanggal 7 Desember 1990 di sebuah pertemuan kaum cendekiawan muslim di Universitas Brawijaya Malang tanggal 6-8 Desember 1990. Saat pertemuan itu juga dipilih Baharuddin Jusuf Habibie sebagai ketua ICMI yang pertama. Satu tahun setelah pendirian ICMI di Indonesia, kemudian disambut oleh mahasiswa Indonesia di Mesir untuk mendirikan ICMI Organisasi Satuan Kairo. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. terpilih dalam Muktamar VI dan Milad ke-25 ICMI sebagai Ketua Umum ICMI periode 2015-2020.

Saat ini organisasi otonom di bawah ICMI ada: Lembaga Pelatihan Kaligrafi (AFANIN), Kajian Ekonomi Islam (PAKEIS),  Sanggar Terjemah (SAMAHTA), Kelompok Studi Bahasa Arab dan Mawaris (Mathaliul Anwar), Keputrian (Muslimah Cendekia), Media (Informatika), dan Wisma Nusantara. 

Di akhir upgrading masing-masing anggota memberikan pertanyaan dan masukan untuk kepengurusan yang baru. Salah satu senior ICMI, Ustaz Nidhal memberikan keterangan terkait ICMI Orsat Kairo, bahwa kemajuan badan otonom adalah kemajuan Orsat juga, ICMI bukanlah organisasi yang inklusif, di antara fungsi ICMI adalah fungsi keilmuan, fungsi kemasyarakatan, dan fungsi kemajuan.

Segala hal terkait ICMI Orsat Kairo bisa di akses melalui www.icmiorsatcairo.com

Reporter: Zaenal Mustofa

Editor: Ahmad Faisal