Informatika Mesir
Home Hard News IALF 2019, Hidupkan Budaya Bahasa Arab Masisir

IALF 2019, Hidupkan Budaya Bahasa Arab Masisir

Suasana di Aula Dewan Malaysia, Abbasiyah, Kairo saat acara IALF 2019

Informatika News, Kairo – Wihdah PPMI Mesir menyelenggarakan International Arabic Language Forum (IALF) 2019 pada Ahad (4/8). Forum kerja sama antara keputrian nusantara dan luar negeri ini bertempat di Dewan Malaysia, Abbasiyah, Kairo.
Forum ini merupakan pembukaan dari rentetan acara Wihdah PPMI Mesir dalam menghidupkan budaya berbahasa Arab yang kompeten di kalangan Masisir. Furna Hubbatalillah, Ketua Wihdah PPMI Mesir  menyatakan akan ada follow up usai seminar pembukaan ini. “Setelah acara ini, nanti akan ada pelatihan-pelatihan bahasa Arab, seperti pelatihan debat bahasa Arab dan juga pelatihan terjemah bahasa Arab sekitar September hingga Oktober,” ujarnya kepada reporter Informatika. “Lalu juga kita akan adakan olimpiade bahasa Arab sebagai puncak dari pelatihan-pelatihan ini,” lanjutnya.
Dr. Syarafuddin Al-Azhary selaku pengajar di Kawakibul Fushaha menjadi pemateri di IALF 2019

Seminar ini menghadirkan tiga tokoh pakar literasi bahasa Arab sebagai pembicara, Cecep Taufikurrahman, S. Ag., M.A., Dr. Aam Abdussalam dan Dr. Syarafuddin Al-Azhary. Seminar juga dimeriahkan dengan penampilan dari Tim Paduan Suara Wihdah, Drama Wihdah, serta Nasyid Ittihad Singapura.
Turut hadir pula pemilik Awlad Ragab (Ragab Sons), Muhammad Ragab, beberapa perwakilan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, dan Wakil Presiden PPMI Mesir, Nasruddin Babas Hasan. Acara dibuka oleh Dr. Usman Syihab selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo.
Tema yang diangkat adalah ‘Bahasa Arab sebagai Manifestasi dan Wujud Eksistensi Mahasiswi Azhari’ diharap mampu menjadi media untuk menciptakan mahasiswi Indonesia yang representatif dan mampu menjadi teladan dalam berbahasa Arab. Perlu konsistensi dan disiplin dalam belajar. Hal ini yang menjadi harapan Furna terhadap para peserta IALF 2019. “Harapannya ya semoga peserta yang datang ke sini nggak hanya datang lalu pergi, masuk telinga kanan keluar telinga kiri, tapi mau konsisten untuk ikut program pelatihan yang akan diadakan nanti.”
Dr. Usman Syihab juga ikut memberi pendapatnya perihal bahasa Arab yang belum menjadi sebuah kebiasaan bagi Masisir. Menurutnya, Masisir harus memperbanyak menggunakan bahasa Arab dalam berinteraksi, baik kepada sesamanya, teman-teman dari negara lain atau bahkan penduduk Mesir sendiri.
“Harapan saya, tinggalkan bahasa Indonesia, apalagi bahasa daerah, ya kan? Segera mencari alternatif untuk bisa mempraktekkan bahasa Arab dimanapun. Baik di kamar, di kelas, atau di kampus,” tekannya.
Reporter: Inayah Salsabil
    Nur Ikma Chasanah
Editor: Zaenal Mustofa

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad