Informatika Mesir
Home Hard News Hadiri Kajian Nona Wihdah-PPMI, Atdikbud : Agama Kita Mendudukkan Posisi Wanita dalam Derajat yang Mulia

Hadiri Kajian Nona Wihdah-PPMI, Atdikbud : Agama Kita Mendudukkan Posisi Wanita dalam Derajat yang Mulia

Dr. Usman Shihab, MA sedang memberi sambutan

Informatika Mesir, Kairo (21/08). Diskursus kajian feminisme dalam Islam telah final dibahas oleh para sarjana muslim, dan wanita memiliki kedudukan khusus dalam Islam.

Begitulah sambutan Atdikbud KBRI Kairo dalam  kajian Nona bersama Wihdah-PPMI Mesir. “Fatwa-fatwa tentang bagaimana keikut sertaan wanita dalam kehidupan sosial, politik, pendidikan dan sebagainya, dalam perspektif penafsiran agama ataupun doktrin agama jauh melampaui realitas keagamaan itu sendiri. Dan agama kita mendudukan posisi wanita dalam derajat yang sangat mulia,” ujar Usman Shihab, MA, yang juga sarjana Aqidah Filsafat Islam, Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Minggu (20/08).

Atdikbud yang pernah terjun langsung dalam isu-isu gender di dunia pendidikan ini juga menyatakan bahwa Islamlah yang paling terdepan membela hak-hak kaum wanita. “Status perempuan menjadi lebih mulia setelah datangnya Islam. Baik pada masa jahiliyah atau zaman peradaban-peradaban setelahnya.” Selanjutnya Bapak Usman, sapaan akrab alumni PM Gontor ini, mengatakan bahwa pada faktanya, feminisme telah dibahas matang dalam perundang-undangan Islam. “Kemajuan yang diperoleh wanita (saat ini-red), doktrin-doktrinnya melebihi sejarah itu sendiri.”

Ihwal tujuan diselenggarakannya acara ini, Saudah Fauziah, sebagai ketua panitia menyatakan bahwa hasil kajian ini semoga bisa menghantarkan kepada kaum Masisir perempuan untuk memahami isu-isu gender dan bijak dalam menyikapinya. “Islam telah mendudukan wanita sesuai kodratnya. Maka akan sangat bagus sekali ketika feminisme itu dikembalikan kedalam perspektif agama Islam,” ujar mahasiswi Al-Azhar yang juga aktivis Keputrian Nusantara ini.

Pose setelah Kajian Nona

Nuansa Garini, selaku ketua Wihdah-PPMI, mengatakan betapa kajian kewanitaan ini sangat penting untuk digalakkan, menurutnya, sudah saatnya wanita sadar dengan jati diri keperempuanannya tanpa mengindahkan persaingan bersama kaum adam. “Tujuan kajian ini yaitu agar terbangunnya kesadaran diri dari para wanita tentang kewajiban dan tanggung jawab, semakin percaya diri, semakin paham posisi, semakin bersemangat untuk maju agar berani berkompetisi dengan laki-laki,” sambut Nunu,  dalam kajian ini.

Acara kajian Nona ini terselenggara berkat kerjasama antara Wihdah-PPMI, Fatayat NU Mesir, Keputrian KSMR, Keputrian KMJ dan Keputrian IKPM. Narasumber kajian ini diisi oleh ustazah Silvani Yuzarni, Lc., MA dan ustazah Muharrikah Romadhoniyah, Lc. Kajian Nona  yang terselenggara di Aula Griya Jawa Tengah (KSW) ini mengangkat tema, “Feminisme dan Pandangan Islam Mengenai Kesetaraan Gender : Kajian Mendalam Tafsir Ayat 34 Surat An-Nisa”.

Rep. Mufida Afiya-Uswatul Husniyah
Red. Abdul Fatah Amrullah

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad