Informatika Mesir
Home Aktualita Hadir Sebagai Panelis SDC, Prof. Bambang Suryadi: Masisir Serba Bisa Segala Urusan

Hadir Sebagai Panelis SDC, Prof. Bambang Suryadi: Masisir Serba Bisa Segala Urusan

Atdikbud KBRI Kairo dalam Students Dialogue Community (SDC), Senin (30/11) lalu. (Sumber: Dok. Informatika/Indri)

Informatikamesir.net, Kairo — “Masisir bukan hanya diartikan sebagai mahasiswa Indonesia di Mesir, tetapi mahasiswa serba bisa segala urusan,” ungkap Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, Prof. Bambang Suryadi, Ph.D ketika memaparkan argumennya perihal Masisir Ideal: Di Mesir , belajar Apa? Dalam acara Students Dialogue Community pada Senin, (30/11) kemarin.


Menurut Bambang, mega trend industrial revolution 4.0 merupakan hal penting yang perlu diketahui mahasiswa khususnya Masisir. Singkatnya apa yang terjadi kedepan, mahasiswa dituntut untuk harus memiliki keterampilan yang disebut dengan “21th Century Skills” yang diidentifikasi dengan 12 keterampilan yang harus dimiliki. Sederhanya dikategorikan menjadi 3 komponen, yaitu learning skills, literacy skills, dan life skills.


Adapun cakupan dari masing-masing komponen meliputi, learning skills (4C): critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. Sedangkan literacy skills: information literacy, media literacy, technology literacy. Dan life skills yang mencakup flexibility, leadership, initiative, productivity, dan social skills.


Bambang juga menjelaskan, tuntutan pertama yaitu critical thinking atau berfikir kritis dalam hal ini harus seimbang antara dua hal, yaitu aspek positif dan negatif. Jangan hanya bisa mengkritik tanpa memberikan solusi. Begitu juga halnya dengan tuntutan seperti kreativitas, kerjasama ataupun kolaborasi yang didalamnya termasuk komunikasi.


“Meskipun masisir belajar ilmu-ilmu fardhu ain dan ilmu-ilmu syariah, kita juga harus ingat, bahwa kita lahir di era dunia digital. Maka literasi informasi menjadi penting (TIK). Bahkan literasi media dan teknologi. Tetapi di sisi lain, kita juga melihat bahwa untuk hidup tidak cukup hanya dengan 4C ataupun informatika dan literasi saja. Maka perlu adanya fleksibilitas, kepimpinan, inisiatif, produktif, dan keterampilan sosial,” lanjutnya.


Menurutnya, kriteria mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang memiliki keseimbangan dalam 5 aspek. Yaitu aspek spiritual, intelektual, sosial, emosional, dan psisikal. Aspek spiritual meliputi ilmu-ilmu syariah, ibadah yang bagus, kemudian menghafal Al-Qur`an. Namun juga memiliki aspek intelektual yang kuat, sehingga secara akademik mendapatkan nilai bagus, masa studi tidak terlalu panjang.


Di samping itu, interpersonal skills, atau kemampuan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain juga dibutuhkan. Mampu mengelola emosi menjadi hal penting terkait dengan kontrol pengelolaan diri, dan regulasi diri. Kemudian yang tidak kalah penting adalah sehat secara fisik.


“Sederhananya, keseimbangan antara 5 aspek dikategorikan antara hard skill dan soft skill, (keterampilan utama dan keterampilan yang bisa diterapkan dalam situasi apapun). Apapun jurusan dan fakultasnya memiliki transferable skills bisa hidup dalam kondisi apapun. Di antaranya adalah kemampuan menyelesaikan masalah dan menyesuiakan diri,” pungkas Bambang.


Reporter: Indri Raisa Hanum
Editor: Naya Salsa

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad