Guru Besar Ilmu Hukum: Masyarakat Indonesia Masih Cenderung Pragmatis
Informatikamesir.com, Kairo – Prof. Sunny menjelaskan bagaimana persoalan dalam hukum dan politik Indonesia, salah satunya adalah persoalan masyarakat Indonesia sebagai pemilih yang masih cenderung pragmatis.
Hal tersebut ia ungkapkan di Sekolah Parlemen yang telah resmi dibuka pada Selasa, (16/7) di Auditorium Markaz Syekh Zayed. Rangkaian acaranya akan digelar sampai tanggal (21/7) dengan pembagian empat sesi, mulai dari Gelar Wicara Legislatif dan Perundang-undangan, Seminar Sidang dan FGD, kemudian Sidang Komisi, terakhir ditutup dengan Sidang Paripurna.
Dalam acara peresmian sekaligus gelar wicara legislatif bersama Guru Besar Hukum dan Tata Negara Universitas Sebelas Maret, Prof.Dr. Sunny Ummul Firdaus membahas mengenai trias politika yang terdiri dari lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Baca Juga:
“Alasan Indonesia memilih konsep trias politika adalah agar pengelolaan pemerintahan tidak otoriter dan bersifat demokratis,” tutur Sunny di awal pemaparannya.
“Pemilih kita itu masih pragmatis, banyak masyarakat yang memilih pemimpin atau wakil rakyat tanpa melihat visi misi yang dibawakan, dan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pemilih adalah dengan mengadakan political education seperti acara ini,” jelas Sunny.
Muhammad Attar sebagai ketua pelaksana juga mengungkapkan tujuan diadakannya acara ini untuk menciptakan generasi muda yang paham politik dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.
“Diharapkan teman teman peserta setelah mengikuti acara ini memiliki minat yang lebih tinggi untuk memahami keadaan politik Indonesia. Sangat disayangkan juka generasi muda tidak melek terhadap masalah perpolitikan Indonesia, apalagi sekarang banyak polemic undang undang yang tidak sesuai dengan harapan kita,” tutur Attar.
Reporter: Rizqi Ramadhan
Editor: Tenra Amin
Postingan Terkait
