Informatika Mesir
Home Beranda Gempuran Merajalela; Rumah Sakit, Masjid dan Universitas Kembali Menjadi Targetnya

Gempuran Merajalela; Rumah Sakit, Masjid dan Universitas Kembali Menjadi Targetnya

Ilustrasi serangan yang dilakukan Israel (sumber: pexels)

Informatikamesir.net, Kairo – Langit Gaza tak pernah lagi menampakkan senyumnya. Dihiasi ledakkan-ledakkan pengintai nyawa dan desingan peluru yang tanpa belas kasih berhamburan mengincar jiwa yang tak bersalah.

Seminggu ini, telah terjadi banyak peristiwa yang melanggar kode etik peperangan di Palestina. Mulai dari mencederai pemukiman warga, rumah sakit, wilayah aman, hingga tempat ibadah. Dilansir dari Aljazeera.com, Tim Penyelamat, Senin (5/02), mencari korban yang selamat ketika pemerintah setempat menyatakan 30 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap ‘rumah aman’ dan sebuah masjid di Gaza Tengah.

“Petugas kesehatan, pasien dan pengungsi Palestina yang terjebak di dalam Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza benar-benar ketakutan”, lapor Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera ketika video menunjukkan penembak jitu Israel membunuh setidaknya tujuh warga Palestina di dekatnya.

Penyerangan Pada Rumah Sakit Palestina

Tidak cukup membombardir Universitas Al-Azhar di Jalur Gaza dan sekolah Al-Fakhoraa, Israel menargetkan langsung markas besar organisasi Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dan Rumah Sakit Al-Amal yang berdekatan di kota Khan Yunis, sehingga mengakibatkan terbunuhnya tiga orang pengungsi dan Direktur Departemen Pemuda dan Relawan Masyarakat, Hedaya Hamad.

Dilansir dari english.wafa.ps, Sabtu (03/02), PRCS lebih lanjut mengecam penargetan Rumah Sakit Al-Amal dan markas besar PRCS selama dua belas hari berturut-turut, di tengah penembakan yang terus-menerus oleh drone dan tank Israel untuk mencegah pergerakan apa pun di lapangan.

PRCS menunjukkan bahwa tank dan kendaraan militer Israel terus melakukan pengeboman secara intensif terhadap gedung-gedung asosiasi dan Rumah Sakit Al-Amal, menghalangi akses kru ambulans dan tim pertahanan sipil.

Mulai dari Penyamaran hingga Penembakan

6 hari sebelumnya, melansir dari ankaranews.com (30/01/2024) sepuluh personel pasukan khusus Israel, yang menyamar sebagai dokter, perawat, dan warga sipil, menyerbu Rumah Sakit Ibnu Sina dengan membawa senjata otomatis pada selasa pagi waktu setempat dan menyerbu sebuah rumah sakit di kota Jenin di bagian utara Tepi Barat.

Tentara Israel menggerebek sebuah rumah sakit di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 30 Januari 2024 dalam tangkapan layar yang diambil dari video yang diperoleh Reuters. (Reuters) (sumber: news.detik.com)

Serangan yang menggunakan senjata api dengan peredam suara itu menewaskan tiga warga Palestina, termasuk dua laki-laki bersaudara, seperti dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina WAFA.

Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mendesak PBB dan kelompok-kelompok hak asasi internasional untuk mengakhiri kejahatan tiada henti Israel di Gaza dan Tepi Barat, serta melindungi fasilitas-fasilitas kesehatan Palestina dari berbagai serangan.

Mereka mengimbau masyarakat internasional dan lembaga-lembaga PBB untuk segera melakukan intervensi untuk melindungi staf medis mereka dan mewajibkan pendudukan untuk menghormati lambang Bulan Sabit Merah sesuai dengan Hukum Kemanusiaan Internasional dan Konvensi Jenewa Keempat.

Saat ini, di Palestina, sejak 7 Oktober 2023 – 2 Februari 2024, tercatat setidaknya 27.131 orang telah menjadi korban jiwa dan 66.287 orang luka-luka.

jumlah korban jiwa dan luka luka dari kedua belah pihak (sumber: Aljazeera.com)

Reporter: Abdullah Nur Qalbi Shabah

Editor: Ahmad Arif Avianto

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad