Informatika Mesir
Home Hard News Dubes, Atdikbud dan Ulama Al-Azhar bersama Masisir Rayakan Peringatan Maulid Nabi 1439 H di Universitas Al-Azhar

Dubes, Atdikbud dan Ulama Al-Azhar bersama Masisir Rayakan Peringatan Maulid Nabi 1439 H di Universitas Al-Azhar

Dubes RI untuk Mesir, Helmy Fauzy (tengah) didampingi Atdikbud KBRI Kairo, Dr. Usman Syihab, MA beserta ulama Al-Azhar dan Masisir dalam perayaan maulid Nabi Muhammad Saw di Shalah Kamil,  District 6th Universitas Al-Azhar Kairo,  Selasa (8/11). [Foto Informatika Mesir / Albi T Ramadhan]

Kairo, Informatikamesir.com – PPMI Mesir bekerjasama dengan Sahah Indonesia untuk kesekian kalinya berhasil menghelat peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw pada (28/11). Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya nampak di barisan para tamu undangan Duta Besar Republik Indonesia, Helmy Fauzy dan Atdikbud, Dr. Usman Syihab, MA. Selain itu hadir pula para ulama besar Al-Azhar seperti; Prof. Dr. Muhammad Mahmud Abu Hasyim (Wakil Rektor Universitas al-Azhar), Prof. Dr. Jamal Faruq ad-Daqqaq al-Hasaniy (Dekan Fakultas Dakwah Islam, Universitas Al-Azhar), dan Prof Dr Sa’d Jawisy (Muhaddits Universitas Al-Azhar).
Seperti tahun-tahun sebelumnya agenda yang dilaksanakan di Aula Shalah Kamil, District 6, Madinat Nasr ini selalu sesak pengunjung. Beberapa Masisir tampak sudah mulai memadati Aula dari siang hari. Sementara puncaknya ribuan Masisir baru memadati Aula selepas waktu shalat Ashar. Selain pembacaan Maulid, acara ini juga dimeriahkan oleh Kelompok Nasyid Suriah Syekh Abdul Qadir al-Maraasyali. Lantunan tembang-tembang shalawat seperti Qamarun dan Anta Fina terus diperdengungkan bergantian dengan pembacaan shalawat dan maulid.
Di sela-sela kesempatan ini juga Syeikh Jamal Faruq menjelaskan kepada Masisir perihal posisi Nabi Muhammad Saw di antara para Nabi dan Rasul. Beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw layaknya matahari sementara Nabi dan Rasul lainnya layaknya bintang-bintang yang berada di langit. Jika matahari sudah terbit maka dengan sendirinya cahaya dari bintang-bintang tersebut akan pudar karena besarnya sinar matahari.
Sementara itu Duta Besar Republik Indonesia, Helmy Fauzi juga berpesan kepada Mahasiswa Indonesia agar menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai panutan, maksudnya tidak hanya memahami setiap perkataan namun juga mampu menjadikan akhlak Nabi sebagai panutan keseharian.  Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada para Ulama Al-Azhar karena telah mendidik para pelajar khususnya pelajar Indonesia.
Puncak acara dilaksanakan setelah salat Maghrib ketika para gugusan ulama Al-Azhar telah memadati panggung yang disediakan oleh panitia. Masing-masing undangan dipersilahkan untuk memberikan tausiah tentang keutamaan Nabi Muhammad Saw. Syiekh Sa’d Jawisy salah satu dari undangan menuturkan kepada Masisir tentang hukum penggunaan Duff (sejenis rebana), beliau menuturkan bahwa rebana telah digunakan oleh seorang shahabiyyah ketika menyambut Nabi sepulang dari peperangan. Hal ini menjadi dalil diperbolehkannya rebana digunakan sebagai tanda dari kebahagian kedatangan Nabi Muhammad Saw.
Rep. Albi Tisnadi Ramadhan
Red. Abdul Fatah Amrullah

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad