Informatika Mesir
Home Aktualita Dirikan Tempat Akselerasi Keilmuan, Penasihat PCIM Mesir: Lulusan Al-Azhar Asal Indonesia Tak Mahir Bahasa Arab

Dirikan Tempat Akselerasi Keilmuan, Penasihat PCIM Mesir: Lulusan Al-Azhar Asal Indonesia Tak Mahir Bahasa Arab

Grand Opening Rumah Ahmad Dahlan PCIM Mesir, Darrasah. (Sumber: Dok. PCIM Mesir)

Informatikamesir.net, Kairo—“Sudah menjadi rahasia umum, wafidin (pendatang-Red) asal Indonesia lulusan S1 Al-Azhar (Kairo) tak lagi mahir berbahasa Arab. Saat ini untuk melanjutkan S2 di universitas Kairo ataupun Dual Arab, mereka sudah mensyaratkan sertifikat bisa berbahasa Arab,” ungkap Cecep Taufiqurrahman, Lc. MA., Penasihat Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir dalam sambutannya.

“Ini disebabkan karena lemahnya penguasaan bahasa Arab di lingkup Masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir) saat ini. Maka, kuasailah bahasa Arab terlebih dahulu. Jika bahasa Arab sudah dikuasai, maka ilmu-ilmu lain akan lebih mudah dipelajari,” tambahnya pada Sabtu, (29/8), di Rumah Ahmad Dahlan.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Grand Opening Rumah Ahmad Dahlan (RAD), yang juga turut dihadiri oleh Umair Fahmiddin, Lc. Dipl. selaku Ketua PCIM Mesir, beserta para pembina RAD.

Tempat akselerasi keilmuan yang baru saja mereka dirikan itu merupakan bentuk penindaklanjutan senior PCIM Mesir, atas kegelisahan mereka terhadap kapabilitas keilmuan kader-kader PCIM Mesir. Selain itu, RAD juga mereka rancang untuk menjadi wadah muzakarah bagi para kader Muhammadiyah di Mesir.

Sistem dan metode pembelajaran di RAD sendiri tak jauh berbeda dengan rumah-rumah binaan lainnya yang ada di lingkup Masisir. Hanya saja, bedanya dengan rumah binaan yang lain, RAD tidak menyaratkan pesertanya untuk tinggal di dalam rumah tersebut.

Menurut para pembina RAD, perihal tersebut tentu menuntut keistikamahan dan keseriusan para peserta RAD dalam proses pembelajaran yang akan mereka jalani, khususnya di bidang bahasa Arab. Dalam hal ini, para pembina RAD mengharapkan pesertanya, yang berjumlah sekitar 20 orang, untuk bisa menguasai berbagai matan keilmuan, mulai dari Nahwu, Sharaf, Mantiq, dan lain-lain.

PCIM Mesir sangat mengapresiasi berdirinya RAD tersebut. Program RAD itu menurut Umair, merupakan inisiasi dari anggota-anggota PCIM Mesir. Namun secara kelembagaan, ia berdiri sendiri.

“Dulu senior PCIM (Mesir) pernah berencana mengadakan Rumah/Asrama Muhammadiyah, alhamdulillah tahun ini bisa terealisasi. Semoga ini bisa menjadi model baru kaderisasi PCIM Mesir,” ucap Ketua PCIM Mesir itu kepada Informatika, Sabtu, (29/8), via WhatsApp.

Reporter: Fikran Aulia Afsya

Editor: Defri Cahyo Husain

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad