Informatika Mesir
Home Hard News Diikuti 20 Negara Non-Mesir, Ini Kata Al Chudlori, Ketua Panitia MTQ Internasional 2018

Diikuti 20 Negara Non-Mesir, Ini Kata Al Chudlori, Ketua Panitia MTQ Internasional 2018

Salah satu peserta sedang melantunkan tilawah Al-Qur’an dalam cabang MTQ, Rabu (21/03). [Foto AFA]

Kairo, Informatikamesir.com—PPMI Mesir mendapat kesempatan emas menjadi tuan rumah penyelenggara MTQ Internasional untuk pelajar-pelajar non-Mesir yang dinaungi langsung oleh Al-Azhar. Acara lomba yang diikuti oleh peserta dari 20 negara non-Mesir tersebut dimulai dengan grand opening pada Rabu (21/03) di Auditorium Markaz Syekh Zaid, Universitas Al-Azhar, Distrik 6, Madinah Naser, Kairo. Hadir dalam pembukaan ini Dubes RI LBBP Helmy Fauzy, Ketua Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional, Prof. Dr. Fadhil Al-Qushi, Atdikbud KBRI Dr. Usman Syihab, MA, dan tamu undangan Qari Internasional Mesir, Syekh Ahmad Nuaina.
Mohammad Al Chudlori dari PPMI Mesir sebagai Ketua Panitia menjelaskan bahwa acara ini bisa menjadi ajang pemersatu dan sekaligus menjadi wadah silaturahmi mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara di bawah naungan Al-Azhar.
“PPMI Mesir menjadi pelopor pemersatu berbagai macam negara di bawah naungan Al-Azhar untuk bisa silaturahim dan menerapkan komunikasi antar generasi calon duta Al-Azhar,” ujar Mahasiswa tingkat 4 fakultas bahasa Arab ini.
Al Chudlori mengatakan, sebelumnya MTQ ini akan diselenggarakan dalam skala nasional, sebagaimana MTQ tahun 2015. Namun, Al-Chudlori sebagai partner dari Pangeran Arsyad, pada saat pembentukan panitia, akhir Januari 2018 mengusulkan agar event ini didesain dengan skala internasional yaitu dengan melibatkan negara-negara non-Mesir yang tergabung dalam Parlemen Wafidin.
Mohammad Al Chudlori (tengah) bersama Pangeran Arsyad dan perwakilan pelajar non-Indonesia pada acara pra MTQ di Wisma Nusantara. [Dok. PPMI Mesir]
Al Chudlori yang berlatar belakang sebagai aktivis Kawakib Fusha—Komunitas bahasa Arab—mengaku merasa kerepotan ketika ia harus berkomunikasi dengan pelajar-pelajar dari negara lain yang berbeda kebudayaan dengan pelajar Asia Tenggara. Ia mengaku dituntut untuk totalitas di acara ini. Namun, berkat konsep yang terukur dari DP PPMI, IPQI dan panitia, acara bisa berjalan seperti yang diharapkan. Sebelumnya mahasiswa asal Cirebon ini mengaku kerepotan dalam menjaring Masisir untuk menjadi panitia. Meski kebanyakan panitia anak-anak baru, Al Chudlori mengatakan, “Gak apa-apa, ini untuk regenerasi. Sekarang kita bisa lihat kinerja bagus mereka.”
MTQ ini berlangsung mulai hari Rabu (21/03) sampai dengan Ahad (01/04) dengan tentatif agenda: Rabu, 21 Maret (Grand Opening dan Musabaqah Tilawah Al-Qur’an), Sabtu, 24 Maret (Musabaqah Hifdzil Qur’an), Ahad, 25 Maret (Musabaqah Syarhil Qur’an) dan Ahad, 01 April (Final dan Penutupan).
Dalam perlombaan ini, 12 tiket umrah yang disiapkan oleh panitia siap menunggu para pemenang dari masing-masing cabang perlombaan. Selain itu, panitia juga mengalokasikan uang tunai yang fantastis sebesar 37.500 Le, piala dan juga sertifikat juara.

Reporter: Abdul Fatah Amrullah

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad