Informatika Mesir
Home Hard News Dihadiri 250 Peserta Seminar, Fahmi Rizki: “Masya Allah, antusias peserta sangat luar biasa.”

Dihadiri 250 Peserta Seminar, Fahmi Rizki: “Masya Allah, antusias peserta sangat luar biasa.”


Fahmi Rizki Maulana sedang memaparkan materinya selaku “motivator” dalam Seminar Motivasi yang dilaksanakan di Aula Pasanggrahan KPMJB. (Sumber: Dok. Al-Catraz)

Informatika News, Kairo – Seminar motivasi dengan tema “The Secret of Double Degree dan Optimalisasi Peran Azhari” yang diadakan oleh Keluarga  Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) sukses dihelat pada hari Sabtu (24/8) dan bertempat di Aula Pasanggrahan KPMJB. Acara ini menghadirkan Fahmi Rizki Maulana selaku motivator dan dihadiri oleh lebih dari 250 peserta dari kalangan Masisir yang sebelumnya direncanakan hanya sebatas 150 peserta. Namun dengan antusiasme yang tinggi dari Masisir, acara ini pun sukses dihelat dan memberikan kesan yang luar biasa serta sebagai ajang menjalin ukhuwah islamiah sesama Masisir.

Jumlah kehadiran yang mencapai 250 peserta ini dinilai merupakan tolak ukur suksesnya acara ini. Antusiasme Masisir yang begitu tinggi ini benar-benar memberikan kesan yang luar biasa pada acara ini. Fahmi Rizki Maulana selaku motivator berkomentar “Masya Allah antusias peserta sangat luar biasa, Sampai tempat hampir tidak muat dan terpaksa mepet kedepan. Serta yang mengesankan dari acara ini, kami menemukan sorot mata dengan kobaran gairah yang membara, kami bisa pastikan sorotan mata itu adalah sorotan mata perubahan dan perjuangan. Akibat waktu yang kurang panjang, sehingga peserta terlihat sedikit melas karena tidak kebagian ruang bertanya.” ujar Fahmi.

Diadakannya seminar motivasi ini berawal dari inisiatif untuk membuat sebuah wadah pembentukan dan pengembangan inovasi dan motivasi bagi seluruh kalangan Masisir. Selain itu, seminar motivasi ini juga merupakan hasil kerja sama antara pengurus Al-Catraz (angkatan 2018) dan Divisi Keilmuan KPMJB. Yandi Fajar Nurodin mengungkapkan “Acara seminar motivasi ini bertujuan untuk  menyajikan kepada Masisir suatu acara yang membuat mereka semakin bertambah semangatnya, sehingga kembali ingat pada tujuan mereka ke Mesir (menuntut ilmu), membuka cakrawala-cakrawala pemetaan pendidikan dan pengajaran selama di Al-Azhar, menjalin ukhuwah islamiah sesama Masisir, dan yang paling penting menjadikan kita Azhari yang diinginkan al-Azhar.”  

Adapun terkait penunjukan Fahmi Rizki Maulana sebagai motivator, Yandi Fajar menilai bahwa memang sosoknyalah yang patut untuk dijadikan suri tauladan, khususnya dalam hal manajemen waktu. “Ditunjuknya beliau sebagai motivator dimaksudkan sebagai suri tauladan yang mana di waktu 4 tahun, beliau berani dan mampu untuk mengintegritaskan waktunya demi meraih double degree, di samping itu beliau akan pulang ke Indonesia. Jadi kita ingin merasakan apa yang telah beliau jalani selama ini,” tutur penanggung jawab acara.

Pemberian tema “The Secret  Of Double Degree dan Optimalisasi Peran Azhari” ini bukan tanpa maksud dan tujuan. Yandi Fajar Nurodin selaku penanggung jawab acara mengatakan “Diangkatnya tema ini pada acara seminar motivasi sebagai khidmah kepada beliau, double degree itu salah satu prestasi beliau, dan layak untuk menjadi motivasi bagi khalayak. Dan juga, dalam kata optimalisasi peran Azhary, terkandung di dalamnya pesan moral, bahwa bagaimana mengoptimalkan peran dan kontribusi kita sebagai Azhary,” jelas Yandi.

Sesi perfotoan bersama usai pelaksanaan Seminar Motivasi di Aula Pasanggrahan KPMJB (Sumber: Dok. Al-Catraz)

Dalam acara ini, sang motivator menyampaikan beberapa poin-poin penting yang harus diketahui oleh Masisir. “Double degree pada dasarnya bukan hal yang asing bagi kita. Hanya saja, double degree di perkuliahan adalah skala level dan presentasenya saja. Kuncinya, selama seseorang bisa me-manage waktu dengan baik dan mampu mengoptimalkan kegiatan, double degree bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Serta makna optimal itu adalah level tertinggi, di mana seseorang harus bisa melampaui batas kemampuannya. Analogi sederhananya, tak kala kita disuruh untuk menaiki tangga, selama masih belum sampai puncak tertingginya, maka dia belum dikatakan optimal,” jelas Fahmi. 

“Maka optimalisasi kegiatan adalah dimana seseorang melakukan hal yang produktif sampai batas tertinggi kemampuannya. Sibuk bukan berarti produktif, banyak Masisir yang sibuk namun tak dapat apa-apa dari kesibukannya kecuali lelah dan lapar. Produktifitas itu dimana seseorang disibukkan dengan kegiatan yang membuat kemampuannya berkembang. Selama kegiatannya belum bisa memberikan pertumbuhan dan perkembangan maka selama itu pula kegiatan belum bisa dikatakan produktif,” tutur Fahmi.

Bukan hanya itu, sang motivator juga memberikan kiat-kiat yang harus dilakukan oleh Masisir untuk menjadi mahasiswa yang produktif. Fahmi Rizki Maulana menyampaikan “Untuk menjadi mahasiswa yang produktif, langkah awal yang dilakukan adalah dengan menentukan mau jadi apa dimasa depan. Tuliskan semua cita-cita dalam lembaran, runtutkan target sesuai hari, minggu, bulan, dan tahunan. Berikan hukuman tatkala tidak sesuai dengan target yg dituliskan. Begitulah cara menyusun langkah menuju masa depan yang gemilang. Kemudian, temukan teman yang cocok untuk diajak berjuang, karena dengan itu ke-istiqomah-an akan datang. Mulai dengan menyelesaikan hafalan Al-Qur’an jika mau semua cita-cita terwujudkan. Serta bernaunglah di bawah bimbingan masyayikh al-Azhar, terutama dalam bidang kerohanian ruh dan jiwa. Cari mursyid yang pas agar jiwa tidak kampas, karena hanya dengan jiwa yang stabil kegiatan akan produktif,” jelas Fahmi dalam pemaparannya.

Di penghujung acara, Fahmi Rizki Maulana selaku motivator mengajak segenap Masisir untuk dapat terus memaksimalkan potensi yang ada dalam diri. “Ayo bersama-sama meningkatkan kadar optimal kita dalam mengarungi kegiatan kemasisiran, Tingkatkan intelektualitas kita. Dan yang terpenting adalah kesadaran kita bahwa seorang Azhari mengemban amanah yang luar biasa, harus mampu menjawab segala bentuk problematika zaman yang ada, berhentilah terlena, mulailah mempersiapkan solusi untuk dunia.” tutup Fahmi.


Reporter: Muhammad Ash Shabur 
Editor: Muh. Nur Taufiq al-Hakim

Comment
Share:

1Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad