Informatika Mesir
Home Surat Pembaca Atase Perdagangan KBRI Kairo: Katalisator Kerja Sama Perdagangan Indonesia-Mesir

Atase Perdagangan KBRI Kairo: Katalisator Kerja Sama Perdagangan Indonesia-Mesir

Cairo Supermarket Expo di Cairo International Convention & Exhibition Centre (CICC) Nasr City, Cairo, telah dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouli, Kamis (24/3/22). (Sumber: dunia.rmol.id)

Tepatnya pada Selasa, (16/11/2021), kami berkesempatan untuk berbincang santai dengan Bapak Irman Adi Purwanto Moefthi selaku Atase Perdagangan (Atdag) KBRI Kairo perihal serba-serbi dan tupoksi dari Atdag KBRI Kairo. Pertemuan tersebut dilaksanakan di sela-sela acara International Hotel Supplies Exhibition (Haco Hotel Expo), di kota Nasr, Kairo.

Secara garis besar, Bapak Irman Adi menjelaskan bahwa Atdag mempunyai tugas untuk membantu kepala perwakilan dalam meningkatkan hubungan dan kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Mesir.

Secara khusus, Atdag bertugas untuk membantu Menteri Perdagangan Republik Indonesia dalam mengembangkan kegiatan promosi, kerja sama, fasilitasi, pengataman dan diplomasi di bidang perdagangan di luar negeri.

Semua tujuan dari tugas Atdag dapat terintegrasi dalam satu acara tertentu, seperti halnya acara Expo yang mana mencakup berbagai macam program semacam business matching, business gathering, trade show displays, demo produk dan berbagai bentuk pengimplementasian tupoksi dari Atdag lainnya.

Proses pengamatan dalam bidang perdagangan bisa dilakukan dalam banyak kesempatan, salah satunya adalah saat terselenggaranya Expo. Dari acara tersebut, akan nampak di sana terkait beragam produk yang dimiliki oleh negara lain dan apa yang diinginkan oleh negara Mesir sendiri.

Bahan yang paling sering diimpor oleh negara Mesir dari Indonesia di antaranya adalah kakao, tembakau dan kertas rokok. Penduduk Mesir memang dikenal sangat menyukai berbagai produk impor khususnya yang berasal dari Indonesia karena keterkaitannya dengan kebutuhan pasar di Mesir. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melihat kebutuhan konsumen antara lain ialah bentuk produk dan target konsumen atau pasar.

Bapak Irman Adi pun menanggapi fenomena Masisir yang kerap membuka usaha warung makan di Mesir. Ia menuturkan bahwasanya hal itu merupakan suatu langkah awal yang baik untuk menimba pengalaman berbisnis. Lebih lanjut lagi, ia menjelaskan bahwa orang yang menghadapi masalah setiap harinya dalam berbisnis, tentu akan dapat menempa dirinya sendiri dalam waktu yang bersamaan.

Di akhir perbincangan kami, Pak Irman Adi berharap agar segenap Masisir dapat mengembangkan potensi dirinya. Tak hanya tentang ilmu agama, tapi juga dalam perdagangan. Karena menurutnya, berniaga juga menjadi bagian dari kehidupan Rasulullah Saw. “Berdakwah sembari berniaga,” tuturnya.

Terkait program ekspor-impor yang digalangkan oleh Atdag, ia menjelaskan bahwasanya  Masisir dapat memiliki kontribusi dalam mempromosikan produk-produk yang ada di Atdag, seperti halnya membantu dalam proses trade show displays.

Selain menambah relasi, Masisir juga bisa meningkatkan kemampuan bahasa Arab penduduk lokal. Untuk dapat menindaklanjuti visi dan harapan ini, segenap staf Atdag akan senantiasa siap menerima ajuan mekanisme magang atau program internship yang diinisiasi oleh PPMI Mesir agar nantinya dapat disosialisasikan dan diselenggarakan bersama-sama oleh berbagai pihak yang bersangkutan.

Reporter: Rizqi M. Moi

Editor: Nur Taufiq

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad